Pencegahan intoleransi dan keadaban digital, guru diminta ikut berperan dan menjadi agen berkeadaban dalam bersosial media. Apalagi warganet di Indonesia saat ini dinilai masih rendah soal kesopanan di media sosial.
Warganet Indonesia berada di peringkat teratas sebagai negara paling “tak sopan” se-Asia Tenggara. Kesimpulan tersebut berdasarkan hasil riset Digital Civility Index (DCI) yang dilakukan Microsoft selama tahun 2020, dengan poin 76.
Atas perolehan skor itu warganet Indonesia berada di posisi terendah atau paling tidak sopan jika dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya dan menempati urutan ke 29 dari 32 negara.
Baca Juga:Jembatan Kaca Di Guci Dicek Standar KeselamatannyaKondisi SDN Cinini Memprihatinkan
Untuk meminimalisir hal tersebut, pemerintah pusat melalui kementerian PMK melatih puluhan guru di Tegal tentang pencegahan intoleransi dan keadaban digital. Pelatihan ini dinilai penting untuk memberikan kompetensi dan pemahaman akar masalah dan solusi dari intoleransi.
Guru diminta ikut mensimulasikan kondisi tempat tinggalnya terhadap potensi timbulnya intoleransi, serta diajak bersama-sama mencari solusi pencegahannya.
Para peserta diharapkan mampu menyebarkan keterampilan pencegahan intoleransi dan keadaban digital kepada para siswa dan masyarakat umum, agar kehidupan bermasyarakat selalu rukun dan damai