RADARCIREBON.TV – Kamu pasti pernah mendengar nama kota Saranjana bukan? Yups kota tersebut menjadi perbincangan hangat saat ini.
Bukan tanpa sebab, kota Saranjana ini di sebut-sebut sebagai kota gaib yang di dalamnya sudah sangat elit.
Bahkan beberapa kurir sempat datang ke kota tersebut untuk mengantar barang yang di beli oleh penduduk di sana loh!
Baca Juga:Terungkap! Ini Dia Alasan Jisoo dan Ahn Bo Hyun Putus, Benarkah Netizen Ikut Kecewa?Kenali Penyebab Seseorang Menjadi Pick Me Girl Dalam Pandangan Psikolog
Namun, jika di lihat dengan mata normal, kota tersebut tidak terlihat alias kasat mata, dan juga tidak terdaftar di peta masa kini.
Namun tak sedikit orang yang tidak percaya akan adanya Kota Saranjana yang kerap kali menjadi bahan perbincangan ini.
Oleh karena itu, kita akan mengungkap 5 fakta mengenai kota ghaib yang tengah viral di kalangan masyarakat ini.
Misteri Saranjana, Kota Gaib Elit yang Kerap Kali di Kunjungi Oleh Manusia
1. Disebut Kota Tak Kasat Mata
Kota ajaib Saranjana tidak tercatat di peta Indonesia. Namun masyarakat Kalimantan percaya akan keberadaannya. Bagi masyarakat Kalimantan, Saranjana di sebut sebagai kota tak kasat mata dan tidak bisa di lihat oleh orang awam kecuali dengan mata batin. Bahkan peradabannya akan sangat maju dengan deretan rumah menjulang tinggi menyerupai kota impian.
2. Terdapat di Peta Kuno
Berdasarkan hasil penelitian, Saranjana ada di wilayah Kalimantan Selatan. Kota ini terletak di Desa Oka-oka, Kecamatan Pulau Laut Kelautan, Kotabaru. Berbagai bukti nyata keberadaannya, mulai dari peta hingga kamus yang di buat pada masa Hindia Belanda. Antara lain terdapat pada peta Salomon Muller tahun 1845, peta Isaac Dornseiffen tahun 1868, kamus Pieter Johannes Veth tahun 1869, dan sketsa pemukiman wilayah timur selatan dan timur Kalimantan tahun 1913. bahwa Saranjana sebenarnya ada namun kemudian menghilang.
3. Lokasinya Memiliki Beragam Versi
Ada banyak versi berbeda tentang lokasi kota ajaib ini. Hal ini juga di jelaskan oleh Sejarawan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Mansyur dalam majalah Saranjana dalam Catatan Sejarah: Tak Terlihatnya Kota di Pulau Laut, Kalimantan Selatan. Mansyur mengatakan, informasi pertama yang di dapatnya mengenai keberadaan Saranjana adalah yang berada di Kotabaru, Kalimantan Selatan. Versi kedua menyebutkan Saranjana terletak di Teluk Tamiang, Pulau Laut. Belakangan, versi ketiga semakin menegaskan bahwa lokasi kawasan Saranjana berada di sebuah bukit kecil yang terletak di Desa Oka-oka, Kecamatan Pulau Laut Kelautan, Kalimantan Selatan. Lokasinya yang tepat di pinggir laut sehingga menjadi destinasi wisata yang ideal. Namun tempat ini di anggap angker oleh penduduk setempat.
4. Dikaitkan dengan Legenda Gunung Sebatung
Keberadaan kota ajaib bernama Saranjana juga di kaitkan dengan cerita legendaris terbentuknya gunung Sebatung di Kalimantan. Sebelumnya wilayah Pulau Laut di kuasai oleh Kerajaan Halimun yang di pimpin oleh Raja Pakurindang. Sejarawan ULM Mansyur menceritakan legenda lokal terciptanya Gunung Sebatung. Konon Raja Pakurindang mempunyai dua orang anak, Sambu Ranjana dan Sambu Batung, yang sering bertengkar. Raja pun ingin mengakhiri konflik kedua putranya dengan membagi wilayah kekuasaan mereka. Sambu Batung akhirnya mengambil alih kerajaan manusia, yang kemudian menjelma menjadi Gunung Sebatung. Sedangkan Sambu Ranjana mengambil jalur berbeda. Ia tidak ingin kesana bersama saudaranya, maka ia membangun kota Saranjana di dunia supranatural.
Baca Juga:Siapin Kesabaran Ekstra! Begini Cara Elegan Menghadapi Cewek Pick Me Girl di Tongkrongan GengsIni Makna Mendalam Dari Lagu Dawai yang di Nyanyikan Oleh Fadhilah Intan
5. Cocoklogi Nama Saranjana dengan Terajana dan Saranghaeyo
Nama Saranjana sering di gabungkan dengan beberapa kata yang mirip untuk mencari asal usul atau sekadar untuk kesesuaian logika. Kata terajana yang di populerkan oleh Roma Irama. Sedangkan kata saranghaeyo berasal dari jasarhaeyo yang biasa di ucapkan dalam drama Korea. Mansyur mengatakan banyak orang mengasosiasikan nama Saranjana dengan kosa kata yang cukup mirip. Hal ini tak lepas dari rasa penasarannya terhadap kota ajaib dan megah tersebut. Menurutnya, dari segi pengucapan, kedua kata ini memang mirip. Namun jika di cermati, makna kata terajana jauh dari ciri-ciri kota ghaib ini yang di dukung fakta otentik.