Naiknya harga beras di seluruh pasar se-Kuningan dalam beberapa minggu terakhir, membuat Diskopdagperin melakukan upaya pengendalian harga. Bekerja sama dengan Bulog, SKPD yang dipimpin Trisman Supriatna ini mendistribusikan 110 ton beras medium seharga rata-rata 10.400 rupiah perkilogram, atau dibawah harga eceran tertinggi saat ini.
Naiknya harga beras di seluruh pasar se-Kuningan sepanjang Oktober 2023, membuat diskopdagperin melakukan upaya pengendalian.
Bekerjasama dengan Bulog, SKPD yang dipimpin Trisman Supriatna ini mendistribusikan 110 ton beras medium, seharga 10.400 rupiah perkilogram. Masyarakat dapat membeli beras tersebut dalam kemasan 5 kilogram, atau seharga 52.000 rupiah perkemasannya.
Baca Juga:Danlanal Cirebon Resmikan Lapangan Tembak Pistol SarwajalaPekerja Pemasangan Baliho Tersengat Listrik
Adapun harga eceran tertinggi atau HET saat ini, beras medium masih bertahan diharga 13.000 rupiah perkilogram.
Operasi pasar murah digelar Diskopdagperin sejak tanggal 17 Oktober, dengan target tahap pertama distribusi menjangkau 10 kecamatan, atau sekitar 10 ton perkecamatan. Dijelaskan Trisman, tahap berikutnya akan dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi HET dan permintaan di masyarakat.
Dari hasil monitoring Diskopdagperin, pasokan beras di tiap pasar masih tergolong aman. Kenaikan harga dipicu kemarau panjang, yang berdampak pada kenaikan harga gabah.
Kepala dinas berharap, operasi pasar murah kali ini dapat meringankan beban masyarakat, ditengah kenaikan harga.
Sementara itu, berdasarkan data dari petugas pemantau harga di Pasar Kepuh Kuningan pada Selasa sore, beras premium diecer seharga 14.000 rupiah perkilogram, adapun beras medium terpantau rata rata 13.500 rupiah setiap kilogramnya