Keberadaan madrasah diniyah, saat ini masih dianggap sebelah mata. Hal ini dikatakan anggota Komisi IV DPRD Brebes, Musyaffa, yang meminta pemerintah lebih bisa memperhatikan madrasah sebagai salah satu pencetak moralitas generasi penerus.
Keberadaan madrasah diniyah, yang dianggap sebagai pembelajaran pendamping dari sekolah umum, menyebabkan keberadaan madrasah diniyah, masih dinilai sebelah mata, karena kurangnya perhatian dari pemerintah.
Hal tersebut dikatakan anggota Komisi IV DPRD Brebes Musyaffa disela kegiatannya meresmikan gedung kantor Sekretariat Dewan Perwakilan Cabang, Forum Komunikasi Madrasah Takmiliyah, atau DPC FKDT Kabupaten Brebes, di Jalan Yos Sudarso Kota Brebes.
Baca Juga:Tradisi Muludan Di Kampung Kebon DalemTasyakur Sedekah Bumi Ke-10 Kampung Sirandu Kota Cirebon
Kondisi tersebut membuat Musyaffa pun meminta pemerintah bisa serius untuk memperhatikan nasib guru madin maupun kelangsingan madrasah, yang menjadi pilar salah satu lembaga pendidikan pencetak aklak dan moralitas generasi penerus.
Sementara Ketua FKDT Kabupaten Brebes Akhmad Sururi menjelaskan, bahwa di Kabupaten Brebes saat ini ada 4.464 guru madin atau ustadz, yang mengajar di 718 madrasah yang tersebar di 17 kecamatan yang ada di Brebes. Meski tidak ada aturan mengikat, kelangsungan madrasah diniyah, selama ini karena adanya sumbangsih dari masyarakat.
FKDT berharap, ada kepedulian dari pemerintah, terlebih meski para pendidik ikhlas tidak pernah mengeluh, namun disatu sisi gaji para guru madin sangat rendah