PDAM Tirtajati Kabupaten Cirebon, mendata adanya penurunan distribusi air bersih untuk pelanggan akibat dampak kemarau. Pelayan PDAM pun terganggu karena suplai air di sejumlah wilayah terganggu.
Direktur dan Direksi PDAM Tirtajati Kabupaten Cirebon memaparkan terjadinya penurunan distribusi air bersih untuk pelanggan akibat dampak kemarau dan kekeringan. Penurunan kapasitas diantaranya dipengaruhi dari sistem mata air maupun pengolahan.
Selama kemarau panjang sekitar empat bulan, lima pengolahan water treatment yakni di Ciwaringin, Waled, Kapetekan, Gunungjati, dan Tawangsari sangat terdampak. Meskipun dampak kemarau yang paling parah terjadi di WTP Ciwaringin, bahkan PDAM Tirtajati sempat tidak mendistribusikan air.
Baca Juga:Pencuri Bebek Tertangkap WargaFestival Lomba Tari Topeng Kelana Se Wilayah 3 Cirebon
PDAM Tirtajati Kabupaten Cirebon pun mengambil langkah taktis, untuk mengantisipasi terganggunya layanan atau distribusi air bersih ke pelanggan. Diantaranya dengan melakukan sistem gilir distribusi, serta memberikan bantuan tangki air bersih kepada pelanggan secara gratis.
Sementara, kapasitas air pdam tirtajati kabupaten cirebon yang sebelumnya mencapai 693 liter per detik, selama musim kemarau turun hingga 580 liter per detik. Menurut Direktur Utama PDAM Tirtajati Kabupaten Cirebon, terjadinya penurunan kapasitas air hingga 113 liter per detik, terbagi dari sumber air dan pengolahan.
Kendati kemarau panjang memberikan dampak besar bagi terganggunya layanan, namun PDAM Tirtajati juga memastikan beberapa wilayah justru layanan distribusi relatif lancar, seperti yang terjadi di Sumber, Kapetakan, Suranenggala dan Losari