Sejumlah area sawah di Desa Jamblang Kabupaten Cirebon mengalami kekeringan dan mengakibatkan lahan retak bahkan tidak bisa tanami padi maupun kacang. Para petani inisiatif untuk merubah lahan pertaniannya menjadi tempat pembuatan baru bata merah untuk menyambung hidup.
Akibat kemarau panjang di Kabupaten Cirebon, sejumlah petani masih terdampak kekeringan, saluran irigasi serta sumur bor juga kering. Sehingga sehinga sejumlah petani, mau tidak mau lahan pertanian mereka dijadikan tempat pembuatan batu bata merah.
Menurut salah seorang petani, Widi, area sawah yang luasnya 1 hektar lebih ini, tidak bisa di tanami padi, karena susahnya sumber air. Sehingga petani berinisiatif untuk merubah lahan pertaniannya untuk tempat membuat batu bata merah.
Baca Juga:Warga Setupatok Terancam Tak Bisa Salurkan Hak PilihPagelaran Event Kreatif Lemahabang
Widi mengaku, menjadi pengrajin batu bata merah terpaksa dilakukan, karena ingin kerja di bidang yang lain jarang ada yang membutuhkan. Bahkan untuk sekedat menjadi kuli bangunan atau yang lainnya susah karena pekerjaan yang selama ini dijalani menjadi petani.
Peralihan dari petani menjadi seorang pengrajin batu bata marah sudah berjalan 3 bulan, yang bekerja sama dengan 3 petani yang lainnya untuk proses pembuatannya.
Widi menambahkan bahwa menjadi pembuat batu bata merah ini hanya sementara, untuk sekedar mencari makan dan menyambung hidup. Kalau pun hujan nanti turun, ia akan kembali lagi menanam padi