Kemarau panjang menyebabkan sebagian petani enggan untuk bercocok tanam padi, bahkan sejumlah dari mereka beralih profesi dengan membuat baru bata, bahkan ada yang merubah lahan sawahnya menjadi lahan puntuk tanaman buah durian.
Supardi, seorang petani padi di Desa Bojong Wetan Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon, merubah lahan pertanian yang biasa ditanami padi seluas 25x 275 menjadi lahan untuk tanaman pohon durian.
Sebelum merubah lahan pertanian ini, terlebih dahulu dilakukan perbaikan saluran irigasi untuk meminimalisir ketika musim penghujan tiba. Karena menurut Supardi, tanaman durian jika terus terkena air, maka lama-kelamaan akan terjadi pembusukan pada akar, yang berakibat kepada matinya tanaman durian.
Baca Juga:Suplai Material Pembangunan Pasar Belum Dibayar Deteksi Dini Kerawanan Pilwu
Setelah dilakukan perbaikan pada saluran irigasi, dilanjutkan dengan pembuatan saluran air dengan 3 jalur untuk meminimalisir air yang akan masuk. Hal ini bertujuan jika suatu saat banyak tanaman yang tergenang air, maka dengan sendirinya air akan keluar melalui saluran tersebut.
Sapardi mengatakan, pemilihan tanaman durian ini salah satunya, karena tidak membutuhkan pasokan air yang terlalu banyak, dan kuat saat musim kemarau.
Sedangkan untuk pembuatan lahan untuk tanaman durian terhitung cukup lama hingga 15 hari. Karena di musim kemarau, tanah menjadi keras dan harus dibantu dengan air dari sumur bor agar tanah menjadi gembur