Kuningan menjawab berbagai tantangan yang harus diselesaikan di seputar dunia pendidikan. Bupati Acep Purnama bersama Kepala Dinas Uu Kusmana meluncurkan program “Pimda Nyawah”, untuk membangun komunikasi antara pimpinan daerah bersama siswa dan stake holder pendidikan se-Kuningan.
Kuningan menjawab berbagai tantangan yang harus diselesaikan di seputar dunia pendidikan, dengan meluncurkan program “Pimda Nyawah” singkatan dari pimpinan daerah menyapa siswa disekolah.
Program ini diluncurkan Bupati Acep Purnama bersama Kepala Disdikbud Uu Kusmana, pada Rabu 11 Oktober 2023 di aula SMPN 1 Kuningan.
Baca Juga:Nekat Tanam Padi Di Musim KetigaPemohon Kartu AK-1 Pencari Kerja Meningkat
Pimda nyawah merupakan terobosan baru, di mana Forkopimda hadir langsung membangun komunikasi bersama stakeholder pendidikan. Melalui sebuah diskusi, digekar secara bergilir di tiap sekolah, dan disaksikan ribuan peserta secara online.
Pihak sekolah dan siswa dapat menyampaikan langsung berbagai pertanyaan, dengan narasumber Bupati, Wabup, Dinas Pendidikan, Dandim, Kapolres, Kepala Kejari, Ketua Pengadilan Negeri, dan unsur Forkopimda lainnya.
Dengan cara ini, diharapkan berbagai permasalahan terkait pendidikan, segera mendapat solusi terbaik, untuk meningkatkan efektifitas kurikulum merdeka belajar, dan yang terbaru, upaya penanggulangan kekerasan yang dilakukan peserta didik atau bullying.
Menurut bupati, langkah pencegahan tindak kekerasan di kalangan pelajar, telah dilakukan dengan mengeluarkan surat edaran nomor 420,2534, Disdikbud tentang pencegahan aksi perundungan (bullying) dan kekerasan, di lingkungan satuan Pendidikan.
Pihaknya menginstruksikan agar seluruh kepala sekolah, tenaga pendidik dan kependidikan, untuk segera melakukan sosialisasi, koordinasi, dan kolaborasi, dengan seruruh stakeholder untuk menegakan disiplin sekolah, yang tergambar dalam tata tertib sebagai upaya menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, melindungi hak anak dari segala bentuk diskriminasi dan kekerasan.
Launching ini dihadiri Ketua MKKS SMP, Ketua K3S SD, para pengawas, kemudian secara daring diikuti 1000 peserta, dari kepala sekolah SD SMP, para guru se-Kabupaten Kuningan, serta siswa SD dan SMP.