Tradisi ngidung kebas jimat burung gruda, menjadi perhatian banyak orang. Pasalnya selain burung gruda yang dikeluarkan hanya satu tahun sekali, warga juga menantikan air yang terdapat dalam acara tersebut.
Acara tradisi ngidung kebas jimat burung gruda berlangsung sakral, pasalnya bukan hanya warga gegesik saja melainkan masyarakat Indramayu juga turut hadir dalam acara ini.
Setelah acara ngidung kebas jimat selesai, warga berbondong-bondong berebut air yang sudah disediakan didepan burung gruda.
Baca Juga:Sampah Berserakan Di JalanHarga Garam Berangsur Stabil
Air tersebut merupakan air yang didalamnya terdapat wewangian atau bunga yang bermacam-macam. Banyak masyarakat yang mengambil air tersebut dalam botol maupun drigen kecil. Selain itu masyarakat yang menghadiri acara tersebut juga berebut untuk mencuci muka maupun kaki.
Menurutnya air ditujukan untuk para petani agar ke berlangsungan tanam sampai panen bisa lancar dan terus berkembang. Air tersebut biasa digunakan untuk menyemprot tanaman padi maupun tanaman lainnya, agar pertumbuhan tanaman tidak terhambat.
Selain itu sebagain masyarakat juga di mempercayakan bahwa air tersebut bisa menghilangkan penyakit, dan untuk perantara sebagai obat. Namun pihaknya menambahkan ini hanya sebagai perantara untuk urusan kesembuhan atau yang lainnya, harus meminta kepada Allah SWT