Sejumlah petani di Desa Danawinangun Kecamatan Klangenan memilih ganti profesi sebagai pengrajin batu-bata merah. Pasalnya sawah yang mereka miliki mengalami gagal panen dan kering akibat dari tidak adanya air semenjak musim kemarau.
Marna seorang petani di Blok Sumur Bulak Desa Danawinangun Kecamatan Klangenan Kabupaten Cirebon, beralih profesi sebagai pengrajin batu bata merah. Pasalnya sawah seluas 1 hektar lebih yang ia mikiki tidak bisa ditanami padi akibat kemarau panjang.
Ia mengatakan bahwa sudah di tebar benih pada waktu selesai musim pertama, ternyata benih yang ditabur mati dan tidak bisa tumbuh dengan normal, karena pasokan air yang sulit. Bahkan sumur yang dipakai untuk mengairi sawah pun surut dan tidak bisa diandalkan.
Baca Juga:Nostalgia Jajanan Khas Betawi Kue PancongPedasnya Cimset Alias Cimol Setan
Menurut marna, dirinya beralih profesi sebagai pengrajin batu bata merah dilakukan sejak panen pertama usai. Hal ini dilakukan karena tidak ada lagi yang bisa di kerjakan, dan akhirnya mencoba untuk membuat batu bata merah. Selain dirinya, ternyata banyak petani yang lain juga beralih profesi menjadi pengrajin batu bata merah, dan ada juga yang menganggur dampak dari kemarau ini.
Akibat musum kemarau yang berkepanjangan ini, tanah yang dipakai sebagai bahan baku untuk pembuatan batu bata merah ini harus direndam terlebih dahulu selama 2 hari dua malam, akibat dari tanah yang kering dan keras.
Dirinya mengaku menjadi pengrajin batu bata merah ini hanya sementara, hanya sekedar untuk mencari makan dan menyambung hidup sampai benar-benar hujan turun