Dampak kekeringan extrem, warga di Kabupaten Tegal, terpaksa mencari air dengan menggali sumur kecil di sungai yang mengering. Kebiasaan ini dilakukan sejak dua hingga tiga bulan lalu, akibat debit air sumur mengering.
Beginilah cara warga Desa Tamansari, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, untuk mendapatkan air bersih pada Rabu pagi. Mereka mendatangi sebuah aliran sungai di desanya, yang telah mengering akibat kemarau extrem.
Warga menggali sumur kecil atau belik di aliran sungai, untuk mendapatkan air. Sayangnya mata air yang keluar sangat kecil sehingga mereka harus antri satu persatu untuk mengambil satu hingga dua jerigen air.
Baca Juga:33 Hektar Lahan Pertanian Gagal PanenPasar Caplek Dikelola Profesional Oleh Bumdes
Air dari belik tersebut terkadang keruh sehingga warga harus menunggu lama, hingga kembali jernih. Aktifitas berburu air ini biasa dilakukan warga pada pagi dan sore hari. Kesulitan memperoleh air bersih sudah terjadi sejak dua hingga tiga bulan lalu akibat tidak adanya hujan.
Air dari belik ini hanya bisa dipakai untuk mandi dan mencuci. Sementara untuk minum dan memasak, warga harus membeli air seharga enam ribu rupiah pergalon, yang dibeli setiap tiga hari sekali. Sementara bantuan air bersih dari pemkab setempat tidak menentu.
Warga berharap, bantuan mobil tangki air bersih untuk kebutuhan air minum dan memasak bisa dikirim satu minggu sekali. Namun saat ini sejak kemarau berlangsung baru tiga kali mendapatkan droping air bersih dari PMI Kabupaten Tegal