Sudah hampir dua bulan sejak kunjungan Ketua DPRD Kabupaten Cirebon ke Desa Rawaurip, hingga kini belum ada tindak lanjut realisasi penanganan banjir rob akibat tanggul yang jebol. Kondisi itu membuat tokoh masyarakat desa setempat berusaha akan kembali mendatangi kantor DPRD untuk menagih janji realisasi penanganan tanggul yang jebol.
Penanganan banjir rob akibat tanggul jebol di Desa Rawaurip Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon, hingga kini belum terealisasi. Setelah 12 Agustus lalu, dilakukan penanganan sementara dengan cara menumpuk karung berisi pasir oleh jajaran Polri dan TNI, dimana pada saat itu Ketua DPRD turut hadir untuk melihat sejauh mana tingkat keparahan tanggul.
Pada saat itu, Ketua DPRD, M Luthfi berjanji akan berusaha melakukan penanganan dengan menurunkan alat berat bekerja sama dengan balai besar wilayah sungai cimanuk cisanggarung. Namun hampir dua bulan dari penanganan darurat, belum ada tindak lanjut.
Baca Juga:Nakes Blokir Jalan Pantura Depan Gedung DPRD BrebesHafidz Pemuda Pulobaru Selatan Menderita Lumpuh Otak
Tokoh masyarakat desa setempat mengaku, sudah ada pembicaraan dengan Ketua DPRD, dimana pada saat itu, para petani garam bersama pihak pemdes sudah memperhitungkan biaya sebesar 10 miliar untuk penanganan permanen. Namun karena biaya yang terlalu besar, sehingga ketua DPRD hanya menyanggupi penanganan darurat dengan menurunkan alat berat untuk menutup tanggul yang bocor. Namun hingga kini belum ada realisasi.
Sementara, saat ini para petani garam di wilayah pantura Cirebon sedang memasuki puncak musim panen garam. Sehingga jika terus dibiarkan dan rob kembali menerjang lahan petani garam, dipastikan mereka akan mengalami kerugian akibat masuknya air laut ke lahan tambak mereka