Puluhan penderita TBC diketahui meninggal dunia di Kabupaten Brebes, setiap tahunnya. Bahkan, untuk angka kasus penderita TBC, Kabupaten Brebes terdeteksi tertinggi di Jawa Tengah.
Pertemuan tindak lanjut komunitas dan pemangku kepentingan jejaring DPPM untuk optimalisasi pemenuhan standar pelayanan minimal terkait penyakit tuberculosis atau TBC, yang digelar Komunitas Global Fund Mentari Sehat Brebes, terungkap bahwa catatan Dinas Kesehatan setempat menyebut di tahun 2022 lalu ada 5.248 penderita TBC di Kabupaten Brebes, 86 penderita diantaranya meninggal dunia.
Meski di tahun 2023 menurun yakni 3.682 penderita. Namun, angka kematiannya mencapai 69 orang.
Baca Juga:Bihun Jambak Dan Cilok GorengPedagang Keluhkan Harga Beras Mahal
Pengurus Kadinkes Pusat, Edy Sugiarto, mengatakan, untuk mengatasi dan pengecegahan penularan penyakit TBC di Kabupaten Brebes, diperlukan kerja sama antar instansi, termasuk ormas dan masyarakat. Satu hal lain, yakni soal anggaran yang harus mencukupi untuk pencegahan TBC.
Sementara Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Brebes, Ignatius Adhi Pujo, mengungkapkan, untuk memutuskm mata rantai penularan, yakni kerja sama yang baik. Soal penemuan pihaknya telah berkordinasi dengan seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Brebes, termasuk pihak rumah sakit negeri maupun swasta.
Anggota DPRD Brebes dari Komisi 4 M. Khajirin, mengaku, sangat prihatin dengan maraknya kasus TBC di Kabupaten Brebes. Harus pemerintah setempat, tidak hanya memfokuskan pada penanganan stunting dan kemiskinan ekstrim saja. Namun, penanganan TBC juga harus dimaksimalkan, dikarenakan penularan yang cepat serta mematikan.
Pencegahan lainnya, yakni pola hidup masyarakat. Untuk mencegah yakni masyarakat diminta tidak batuk sembarangan, melainkan harus ditutup apalagi ditempat umum dan terbuka