Musim kemarau panjang menjadi berkah tersendiri bagi tukang penggali sumur bor manual. Para tukang penggali sumur bor manual tersebut kebanjiran orderan, hingga dalam satu bulan meraih omset puluhan bahkan ratusan juta rupiah.
Musim kemarau panjang akibat el nino, yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir, berdampak pada kekeringan yang cukup parah di beberapa daerah. Kondisi ini membuat sejumlah waduk dan sumur mengering, sehingga membuat warga mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.
Ditengah kesulitan warga, hal ini justru menjadi berkah tersendiri bagi tukang penggali sumur bor manual. Pesanan ramai berdatangan baik dari para petani maupun kalangan rumah tangga, lantaran sumur warga yang mengering membuat mereka membuat sumur bor atau memperdalam sumur bor mereka.
Baca Juga:Desa Luwung Tolak Gabung Cirebon TimurKirab Pemilu Diminta Jadi Ajang Perdamaian
Seperti halnya yang dirasakan oleh Jejep pengusaha sumur bor. Seperti ketiban durian runtuh, karena di musim kemarau panjang ini, Jejep dan timnya dapat mendulang cuan dari jasa pembuatan sumur bor manual. Selama musim kemarau, rata-rata pesanan jasa pembuatan sumur bor manual meningkat hingga berkali kali lipat, dengan omzet fantastis mulai dari puluhan hingga ratusan juta rupiah perbulannya.
Sementara itu, untuk satu kali pembuatan sumur bor manual, seharga 1,5 juta rupiah. Meski demikian, Jejep berharap musim kemarau panjang ini, cepat usai, agar masyarakat tidak lagi merasakan kekeringan dan krisis air bersih