Tradisi tawurji atau sedekah di Rabu terakhir bulan Safar digelar di tiga keraton di Kota Cirebon, yakni Kasepuhan, Kanoman dan Kacirebonan. Ratusan warga yang datang, rela berdesakan demi berebut uang koin yang ditebar langsung oleh sultan, tradisi tersebut sebagai bentuk sedekah dan rasa syukur telah melewati bulan Safar.
Pada bulan Safar, ada tradisi yang dilestarikan oleh keluarga keraton di Kota Cirebon. Diantaranya berupa sedekah, dan bersyukur telah melewati bulan Safar.
Seperti di Keraton Kasepuhan, ratusan warga antusias datang dan berebut uang koin yang di tebarkan oleh pihak keraton. Di Keraton Kanoman pun demikian, keluarga keraton yang membawa uang koin bercampur beras, langsung diserbu masyarakat yang sudah berkumpul di depan Bangsal Paseban, Keraton Kanoman, Kota Cirebon.
Baca Juga:Spanduk Terindikasi Melanggar Perlu DitertibkanSate Aci Jajanan Jadoel Yang Unik & Nikmat
Saweran uang koin dari keluarga keraton ini dipimpin langsung sultan Keraton Kanoman, Raja Muhammad Emirudin. Warga yang antusias mengikuti tradisi tawurji, rela berdesakan hingga berebut koin yang berjatuhan di lantai. Bagi warga, tawurji atau sedekah keraton ini membawa berkah dan kebahagiaan tersendiri, meski harus berdesakan.
Sementara itu, di Keraton Kacirebonan, sebelum tawurji, ada tradisi ngapem, yang sebelumnya didoakan dan di bagikan kepada masyarakat sebagai bentuk sedekah. Kemudian dilanjutkan peosesi tawurji oleh Sultan Kacirebonan Pangeran Raja Abdulgani Natadiningrat dan permaysuri, tradisi ini bertujuan untuk menolak bala atau musibah dengan sedekah sekaligus bersyukur, dengan harapan mendapatkan rido dari Allah SWT.