Dampak kepulan asap tebal dari kebakaran tempat pembuangan akhir Kopiluhur, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, membuat warga sekitar sempat mengungsi. Mereka khawatir dampak dari kepulan asap bisa mengganggu pernafasan.
Saat puncak kebakaran di TPA Kopiluhur, pada Sabtu malam, membuat kepulan asap pekat hingga ke permukiman warga. Hal itu cukup mengkhawatirkan warga, terutama bagi kesehatan dan beresiko mengganggu pernafasan.
Warga yang rumahnya tidak jauh dari lokasi kebakaran, sempat mengungsi ke rumah saudaranya yang tidak terdampak dari kepulan asap tebal tersebut. Rata-rata dari mereka yang mengungsi ke rumah saudara, karena memiliki balita yang rawan terkena dampak kepulan asap.
Baca Juga:Potensi Kebakaran Susulan Masih Bisa Terjadi Di TPA Kopi LuhurEffendi Edo Kembali Pimpin Ketua PDK Kosgoro 1957 Kota Cirebon
Seperti yang dirasakan Ningsih dan Siti Khadijah, yang rumahnya berdekatan dengan TPA tersebut sempat memilih mengungsi ke rumah orang tuanya pada hari Sabtu dan Minggu. Dan saat ini sudah kembali ke rumah karena kondisi kebakaran sudah mulai terkendali.
Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Cirebon, menyatakan bahwa kebakaran TPA Kopiluhur ini, dipastikan tidak ada pengungsi. Namun, hanya sebagian warga yang terdampak kepulan asap.
Pada hari ketiga kebakaran TPA Kopiluhur ini, petugas masih menyiagakan personil hingga alat berat dan kendaraan pemadam dikerahkan untuk memudahkan pemadaman