Dampak kemarau sangat terasa di wilayah Kabupaten Cirebon, khususnya di wilayah yang terkenal akan obyek wisata Setu Patok yang volume airnya mulai surut.
Musim kemarau yang melanda Cirebon berpengaruh pada jumlah debit air yang ada di Setu Patok, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Air yang biasanya memenuhi kawasan tersebut, kini kian menyusut dan sebagian tepi setu mulai terlihat.
Bagian tepi setu yang tak ada airnya kini mulai ditempati para pedagang sekitar yang menaruh kiosnya di sana. Pemandangan seperti ini juga menjadi pertanda bahwa kemarau dan penyusutan air setu.
Baca Juga:Debit Air Setu Patok MenyusutMuscab Ke VI Asosiasi Advokat Indonesia Cirebon
Setu yang menampung air berjumlah besar tersebut, mengaliri sekitar 1.600 hektare sawah masyarakat. Air waduk tersebut mengaliri sawah di tiga kecamatan dan 23 desa di Cirebon
Pada musim kemarau seperti ini, terjadi ada penyusutan ketinggian volume air, di mana sekarang volume air yang masih tertampung mencapai angka 26 meter dari total ketinggian sebesar 35 meter.
Terhitung, sudah 3 bulan kemarau melanda dan mengakibatkan penyusutan volume air. Menurut warga, penyusutan air kemungkinan masih akan terjadi seiring musim kemarau yang masih berlanjut.
Sumiyati juga berharap, meski kemarau terjadi, pengunjung akan terus berdatangan sekali pun air yang ada di setu patok makin surut