Menjadi seorang supir butuh keterampilan dan jam terbang yang lama agar lihai di jalanan. Terlebih, bekerja sebagai supir truk sampah yang kesehariannya tak lepas dari berkendara. Ingin tahu seperti apa, berikut liputannya untuk anda.
Pekerjaan inilah yang dijalani Ahmadi. Salah seorang supir truk sampah di Kota Cirebon. Ia sudah menjadi supir truk sampah sejak 13 tahun yang lalu.
Pekerjaan yang ia lakukan, karena hal tersebut menjadi sumber utama penghasilannya sebagai kepala keluarga. Di setiap harinya, ia mengangkut sampah sejak pukul 6 pagi hingga pukul 5 sore.
Baca Juga:RSD Gunung Jati Sudah Berusia Lebih Dari 1 AbadRatusan Jamaah Haji Tahun 2023 Kota Cirebon Diserahkan Ke IPHI
Sesekali ia beristirahat kala siang hari terik, di pos TPS yang berada di depan, jalur keluar masuk kendaraan.
Setiap hari ia mengangkut sampah dari TPS kawasan PLTG dan kawasan Jalan Evakuasi. Sedikitnya, ia tiga kali putar balik untuk mengangkut sampah dari TPS ke TPA.
Sampah yang diangkut, sudah dipilah terlebih dahulu oleh petugas yang ada di TPS, sehingga sampah yang diangkut bukanlah sampah yang berpotensi menimbulkan kebakaran.
Ahmadi mengaku bersyukur, meski pendapatannya tak mencapai upah minimum kota, namun ia masih bisa menafkahi keluarga dengan pekerjaan yang halal.
Dirinya berharap, dapat lebih diperhatikan oleh pemerintah daerah, mengingat ia sudah hampir satu dekade bekerja sebagai pengangkut sampah