Area kebakaran di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai hingga 31 Agustus telah mencapai 164,2 hektar. Selain membakar tumbuhan kering akibat kemarau, kebakaran ini juga menghanguskan villa Jepang, sebuah lokasi yang menandai program kerjasama pemerintah dengan Jepang, terkait perlindungan hutan.
Inilah gambar detik-detik tim gabungan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, di kawasan taman nasional, bergerak menuju temuan lokasi titik api.
Sebuah villa dari beberapa bangunan yang diberi nama area villa Jepang turut terbakar, pada penemuan titik api pada Rabu sore kamarin. Bangunan berupa villa ini dibuat untuk menandai kerjasama dan bantuan hibah pemerintah Jepang, terkait program perlindungan hutan dalam rentang tahun 2015 hingga 2020.
Baca Juga:Bupati Acep Purnama Tinjau Lokasi Karhutla CiremaiPolresta Cirebon Bekuk 12 Pelaku Perjudian Online
Hingga 31 Agustus, BPBD mencatat kerusakan lahan akibat kebakaran mengalami kenaikan, mencapai 162,4 hektar, yang tersebar di 16 blok.
Adapun penyebab kebakaran belum bisa diketahui pasti. Dari keterangan tim gabungan, lokasi temuan titik api kerap berpindah pindah.
Ketika api berhasil dipadamkan seringkali muncul titik api baru. Pemkab Kuningan memberi perhatian khusus terhadap temuan tim gabungan pemadaman tersebut.
Kepala BPBD Kuningan yang juga Sekda, Dian Rachmat Yanuar menerangkan, jajaran Pemkab masih mendalami apa penyebab sebenarnya dari karhutla Ciremai, di Kecamatan Pasawahan tersebut.
Kepala BPBD telah menerima banyak masukan dari berbagai pihak, terkait efektifitas pemadaman karhutla.
Pihak Pemkab juga telah mengeluarkan surat keputusan terkait pembentukan satgas gabungan.
Satgas dibentuk dengan melibatkan semua stake holder, untuk mempercepat proses pemadaman, dan melakukan pencegahan kebakaran dikemudian hari