RADARCIREBON.TV – Kamu merupakan pecinta kopi? Kalau iya, sudah pernah mencicipi kopi Pangalengan belum nih?
Jika belum, maka wajib banget deh kamu cobain saat kamu sedang jalan-jalan ke daerah Bandung nih guys.
Jangan sampai kamu melewatkan kesempatanmu saat berkunjung ke Bandung tanpa mencicipi kopi Pangalengan ini.
Baca Juga:Berkunjung ke Medan Ingin Mencoba Kulinernya? Nih 5 Tempat Makan Enak di Medan yang Wajib Kamu Kunjungi Bersama Keluarga!Jangan Galau Karena Tak Bisa Beli iPhone, Nih Harga Hp Nokia Terbaru Mirip iPhone 11 yang Lebih Miring, Speknya Oke Loh!
Karena kopi tersebut sudah tembus sampai ke pasaran Eropa loh! Terbukti bahwa rasa dari kopi tersebut sangatlah nikmat.
Masa kamu sendiri sebagai pribumi belum pernah mencicipi kopi Pangalengan sendiri? Makanya buruan coba sekarang juga.
Daripada kamu semakin penasaran dan bertanya-tanya, yuk langsung saja kita lihat ulasan-ulasannya di bawah ini.
Sejarah Kopi Pangalengan
Jika Anda penikmat kopi dan berkunjung ke wilayah Pangalengan Jawa Barat, Anda akan menemukan kopi Arabika yang bernama Kopi Malabar.
Kopi Malabar merupakan kopi yang terdapat di pegunungan Malabar pada ketinggian hingga 1.800 meter di atas permukaan laut, Kopi Arabika Malabar hadir dalam berbagai varian rasa, mulai dari coklat madu hingga kopi rasa lemon.
Kopi malabar atau kopi Java Preanger sudah ada sejak ratusan tahun lalu sejak zaman Belanda sekitar tahun 1725.
Kisah kopi Malabar bermula dari perintah Wali Kota Asterdam, Nicholas Witsen, kepada panglima tentara di Malabar, India, bernama Adrian Van Ommen, untuk membawakan biji kopi tersebut ke nusantara.
Baca Juga:Terpaut Usia 5 Tahun, 4 Daftar Harga Mobil Baru Daihatsu 2018 Ini Ternyata Sekarang Segini Loh! Masih Worth It Buat Kamu?Widiihh Spesifikasi Gahar, Hp Infinix X Pro Ini di Banderol Dengan Harga Murah Meriah Loh! Gak Percaya? Cek Sekarang Juga!
Saat itu, pemerintah Belanda mencoba menanam kopi namun gagal karena banjir. Pada tahun 1699, uji coba pengembangan kopi tahap kedua di lakukan di daerah penghasil kopi, Batavia.
Budidaya kopi di kawasan kopi Batavia telah berhasil dan pohon kopi tumbuh dengan baik. Kemudian mulai di tanam bibit di Priangan, Jawa Barat, dengan sistem tanam paksa.
Alasan Belanda memilih Pangelangan, Jawa Barat, di Desa Margamulya yang terletak antara 1400 hingga 1800 dpl sebagai tempat menanam kopi Arabika asal India, adalah karena lahannya yang subur.
Belakangan kopi ini di gantikan oleh kopi Malabar. Setelah berhasil menanam kopi di Priangan, Jawa Barat, mereka mulai menanam kopi di Pulau Jawa pada tahun 1750.
Setelah itu, lalu mereka terus menanam kopi Malabar di Pulau Sumatera, Bali, Sulawesi, dan Kepulauan Timor.
Kopi ini terus berkembang hingga saat ini, menjadi kuliner khas Priangan tepatnya di Pangalengan Jawa Barat.
Produk kopi Malabar dalam perkembangannya di kenal dengan sebutan “Kopi Java Preanger” yang di kenal hingga ke luar negeri.