Paguyuban Pasundan di Kabupaten Kuningan menggelar istrenan, sebuah proses pelantikan untuk kelangsungan organisasi yang berdiri sejak 1913.
Paguyuban Pasundan Cabang Kabupaten Kuningan, menggelar istrenan, sebuah proses pelantikan untuk kelangsungan organisasi yang berdiri sejak 1913 di Jawa Barat dan Banten.
Organisasi ini banyak melahirkan tokoh di era pergerakan nasional. Orde lama hingga orde baru. Seperti Oto Iskandar Dinata, IR Haji Djuanda, Umar Wirahadikusuma dan sejumlah tokoh pendidikan.
Baca Juga:Masyarakat Kuningan Datangi Gedung DPRD KuninganDilema Pengemis Di Wisata Religi Makam Sunan Gunung JatiÂ
Dengan membangun His dan Mulo Pasundan Tasikmalaya pada 1922, dan mendorong pemuda pemudi sunda untuk turut serta dalam sumpah pemuda 1928, dan menanamkan semangat persatuan bangsa.
Istrenan kali ini dilakukan kepada pengurus tingkat kecamatan atau PAC, di 32 kecamatan se-Kuningan.
Ketua DPC Paguyuban Pasundan Kabupaten Kuningan, Rana Suparman dalam sambutannya menjelaskan, tugas para pegiat pendidikan budaya sunda dan politik kebangsaan di Kuningan kali ini adalah kembali menampilkan jati diri sunda, sebagai bagian dari bangsa Indonesia.
Diungkapkan Rana, pepatah para leluhur sunda, jati kasilih ku junti, atau ancaman memudarnya entitas kesundaan, harus dihadapi oleh pengurus dan anggota Paguyuban Pasundan.
Sesuai fakta sejarah, paguyuban ini bukan merupakan paguyuban etnis atau primordial, melainkan organisasi pemersatu, dan beberapa kali memiliki ketua dari luar daerah pasundan sejak pertama kali didirikan.
Acara istrenan yang digelar pada Sabtu 5 Agustus 2023 di Aula Sanggariang, dihadiri Ketua Umum Profesor Didi Turmuzi dan Bupati Kuningan Acep Purnama