Petani di Desa Bayalangu Lor Kabupaten Cirebon, mulai dihadapkan pada sulitnya mendapatkan distribusi air pertanian. Pada masa tanam kedua, biaya produksi pangan diprediksi akan membengkak.
Ratusan hektar lahan pertanian di Desa Bayalangu Lor Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon, mulai mengalami kekeringan karena terbatasnya distribusi air. Kondisi ini berpotensi menghambat dan mengganggu produksi pangan pada masa tanam kedua.
Untuk mensiasati terbatasnya pasokan dan distribusi air, petani melakukan sistem tata gilir air agar seluruh lahan pertanian padi mendapatkan suplai air yang cukup. Kendati, menurut petani setempat dalam satu minggu hanya mendapatkan giliran dua sampai tiga kali saja.
Baca Juga:Bupati Dorong Nelayan Manfaatkan Tempat Pelelangan Ikan Baksos Pondok Yatim dan Duafa DKM Ar-Rohman
Bahkan hampir semua petani menggunakan sistem pompa, untuk membantu perkembangan padi yang sedang dalam masa pertumbuhan dan membutuhkan distribusi air yang cukup.
Sementara, dalam masa tanam kedua yang dihadapkan pada terbatasnya pasokan air ini, para petani tetap optimis produksi pangan akan tetap maksimal. Karena petani terus mengupayakan suplai air ke seluruh areal pertanian, kendati biaya produksi pangan juga diprediksi membengkak karena harus menggunakan mesin pompa