Sistem PPDB, baik jalur afirmasi dan lainnya maupun tahap dua zonasi, dianggap merugikan sekolah pinggiran. Seperti dialami sekolah SMP Negeri 18 Kota Cirebon, mereka harus susah payah untuk bisa mendapatkan peserta didik atau siswa baru.
Ketimpangan terjadi pada proses PPDB tingkat SMP di Kota Cirebon, di sekolah-sekolah yang dianggap favorit, menjadi incaran para orang tua untuk bisa memasukan anaknya, bahkan sejumlah sekolah harus menolak penerimaan pendaftaran siswa baru karena kuota sudah penuh.
Namun di sekolah yang dianggap pinggiran, sistem PPDB baik tahap satu maupun zonasi, dirasa merugikan sekolah. Seperti dialami sekolah SMP Negeri 18 Kota Cirebon, yang letaknya di wilayah Pronggol, Lemahwungkuk Kota Cirebon.
Baca Juga:Sarana Di Sekolah SMPN 18 MemadaiPKU Akbar PNM Cabang Cirebon
Sejak pembukaan pendaftaran, hanya mendapatkan siswa sekitar 67 siswa untuk 3 rombel, bahkan sebagian besar, melalui sistem offline dengan susah payah panitia PPDB mencari siswa baru. Karena pendaftaran secara online tidak maksimal, hal ini cukup miris dan prihatin, karena sekolah tidak merasakan pemerataan dari Dinas endidikan.
Pihak sekolah di SMPN 18 Kota Cirebon berharap, masalah ini bisa menjadi perhatian serius Dinas Pendidikan agar ada upaya pemerataan. Dan pemerintah pusat diharapkan dapat melakukan evaluasi kebijakan PPDB