RADARCIREBON.TV – Harga BBM (Bahan Bakar Minyak) terus merangkak naik. Pengguna kendaraan pun mengeluh, karena pengeluaran menjadi lebih banyak. Tentu saja, hal ini memengaruhi operasional harian aktivitas masyarakat Indonesia. Mau tak mau, berbagai langkah untuk bisa hemat BBM pun harus di lakukan.
Di sisi lain, Pertamina memiliki kewajiban untuk menaikkan kualitas BBM agar lebih ramah lingkungan dan mengurangi subsidi agar tidak membebani keuangan negara. Karena itu, penyesuaian harga BBM ini memang tak bisa di hindari.
So, dari pada mengeluh, coba di cek apakah kita sudah melakukan cara menyetir mobil yang irit BBM?
Baca Juga:Mudah! Begini Cara Mengaktifkan Android TV Box 2023Infinix Zero 5G, Harga dan Spesifikasi Lengkap!
Cara Menyetir Mobil Irit BBM
1. Merencanakan Perjalanan
Kondisi lalu lintas yang semakin padat sementara jalanan kota tidak bertambah lebar membuat pengelola jalan melakukan banyak rekayasa, antara lain dengan lalu lintas searah, nomor kendaraan ganjil genap dan melarang U-turn di beberapa tempat.
Hal ini kadang membuat perjalanan kita pun menjadi lebih jauh karena harus memutar atau mencari jalan alternatif. Karena itu, rencanakan perjalanan sebelum mengeluarkan mobil, meski hanya untuk ke tujuan yang dekat. Pilih rute yang paling efisien agar lebih hemat BBM. Rute yang efisien tidak harus yang terpendek, bisa juga agak memutar tapi tidak macet.
Ajak pula penghuni rumah lain untuk pergi bersama dalam satu mobil jika jadwal dan rute memungkinkan, meskipun memiliki beberapa mobil. Atur agar semua kebutuhan bisa di penuhi, dengan energi yang sehemat mungkin.
2. Cek Tekanan Ban
Tekanan ban yang pas akan membuat mobil melaju lebih baik sehingga lebih hemat BBM.
Setiap akan mengemudikan mobil, biasakan untuk berjalan ke sisi kanan dan kiri mobil lebih dulu sebelum membuka pintu, untuk melihat kondisi ban sepintas. Kondisi ban yang tidak ideal sangat di rasakan sopir karena kemudi menjadi agak berat dan agak sulit di kendalikan.
Ada 4 saat yang tepat untuk mengecek tekanan ban, yaitu ketika cuci mobil, mengisi bensin, akan bepergian jauh, dan ketika stir mobil terasa agak goyang.
Jika lupa berapa tekanan ban yang di sarankan oleh produsen pembuatnya, bisa di cek di dekat pintu sopir bagian bawah. Umumnya tekanan ban tertulis di sana. Biasanya petugas pengisi angin di pom bensin atau cucian mobil juga sudah hafal standar tekanan ban untuk mobil-mobil yang laris di pasaran.
Baca Juga:Daftar Mobil Second 70 Juta an, Murah Tapi Gak Murahan!Tempat Wisata Bandung Lembang Yang Buka 24 Jam.
3. Matikan Mobil Jika Berhenti
Mobil-mobil injeksi dan matic sudah tidak perlu lagi di panasi dalam waktu lama, apalagi hingga menggeram-geram karena di gas. Dari kondisi dingin, cukup dipanaskan selama 1 menit sudah bisa jalan. Untuk mobil keluaran lawas, memang mungkin perlu perlakuan berbeda.
Jika sedang menunggu seseorang di tepi jalan, matikan mesin. Jika udara panas, bukalah jendela dan berhenti di tempat rindang agar tidak perlu menggunakan AC. Anggapan bahwa mesin yang terus di nyalakan akan lebih hemat BBM daripada yang di matikan dan di hidupkan lagi itu tidak benar. Penguapan bahan bakar akibat mesin yang terus menyala justru membuat BBM boros.
Sedangkan mobil yang tidak sering di gunakan karena bekerja secara daring atau terbiasa naik kendaraan umum, tetap perlu di panaskan seminggu sekali agar aki tetap terisi. Untuk mobil yang di tinggal lama, aki bisa di lepas agar tidak tekor.
4. Kosongkan Bagasi dari Barang-barang yang Tidak Perlu
Di zaman yang makin sibuk ini, mobil sudah menjadi rumah kedua bagi banyak orang. Pekerjaan, makanan, baju, alat ibadah, alat mandi, bahkan sepeda lipat, kadang menumpuk di bagasi. Jika benar-benar tidak ada waktu dan tenaga untuk bongkar muat tiap hari, gunakan waktu libur seperti akhir pekan untuk menyeleksi dan menurunkan barang-barang yang tidak di perlukan.
Semakin berat beban sebuah mobil, maka semakin berat pula mobil berakselerasi sehingga membuat BBM boros. Bagi sopir, bagasi yang penuh juga menguras tenaga karena kemudi makin berat di putar. Sopir akan cepat lelah dan konsentrasinya gampang terganggu.
5. Hindari Mengemudikan Mobil secara Agresif
Banyak pengendara di dalam kota yang mengemudikan mobil dengan emosi tinggi. Mereka sering mengincar kesempatan untuk menyalip. Selain memburu jadwal aktivitas yang padat, di dalam kota juga sering terjadi kemacetan.
Perilaku tiba-tiba tancap gas dan tiba-tiba mengerem akan membuat BBM boros. Dari laman MyPertamina di sebutkan bahwa cara mengemudi yang benar bisa mengurangi efisiensi bahan bakar atau hemat BBM sebanyak 33%. Wah, lumayan banyak ya?
Banyaknya lampu lalu lintas di dalam kota juga menyebabkan pengendara tidak sabar. Mereka sering melakukan gas rem dan antre dengan sangat mepet mobil di depannya. Perilaku ini selain membuat sopir mobil depan kesal, juga sangat boros BBM.
Mengemudikan mobil di luar kota, terutama di jalan tol yang lebar dan mulus, juga memicu sopir untuk agresif. Di jalan tol memang di larang menggunakan kecepatan rendah, tetapi bukan berarti memperlakukan jalan tol seperti sirkuit balap mobil. Mengemudikan mobil dengan kecepatan yang sangat tinggi akan membuat BBM boros karena mesin bekerja ekstra.
Menurut para pakar, mengemudikan mobil dalam kecepatan rendah dan kecepatan tinggi sama-sama membuat BBM boros. Kecepatan efektif yang di sarankan adalah sekitar 48 – 80 km/jam.
6. Jangan Malas Pindah Gigi
Malas pindah gigi biasanya terjadi dalam antrean lampu lalu lintas atau kemacetan. Pindah gigi berfungsi untuk menjaga putaran mesin. Banyak pelatih kursus mengemudi yang mengajarkan agar mesin menggeram dulu, baru pindah gigi. Sebenarnya itu hanya cara mudah agar siswa kursus mengemudi bisa merasakan sinyal untuk pindah gigi. Pada praktiknya, justru hal ini membuat BBM jadi lebih boros.
Setelah bisa mengemudi, pindah gigi seharusnya di lakukan sesuai dengan penambahan dan pengurangan kecepatan agar putaran mesin yang stabil terjaga. Jika perpindahan ini mulus, akan lebih hemat BBM.
7. Merawat Mobil Secara Rutin
Mesin dan saluran-saluran yang kotor akan mengakibatkan BBM boros. Lakukan perawatan rutin sesuai dengan buku pedoman produsen mobil yang bersangkutan agar hemat BBM. Untuk pembersihan yang mudah, misalnya membersihkan saringan AC dan udara, bisa di lakukan sendiri. Sedangkan pembersihan yang lebih detail atau tune-up harus di serahkan kepada ahlinya.
Perawatan mobil seharusnya di lakukan secara rutin agar komponen mobil awet. Hindari menunggu mobil mengeluarkan bunyi-bunyian yang aneh atau bahkan mogok. Jika hal tersebut sudah terjadi, biasanya harus di lakukan penggantian komponen yang biayanya cukup banyak.
Berikut di atas adalah tata cara untuk menyetir mobil irit bbm.