Narapidana terorisme, napiter asal Makassar Darwis Husain, menyatakan ikrar setia kepada NKRI di Lapas Kelas II B Tegal. Darwis sebelumnya terlibat dengan jaringan Jamaah Anshor Daulah (JAD) Makassar.
Darwis Husain 48 tahun, narapidana terorisme (napiter) warga Panakukang Makasar menyatakan ikrar setia pada Negara Kesatuan Republik Indonesia di aula Lapas II B Tegal. Sebelumnya ia menjalani tahanan di Mako Brimob Cikeas, Jawa Barat, pada 2021 lalu. Pada 2022 ia mendapatkan vonis penjara 3,5 tahun di Polda Metro Jaya.
Kemudian pada 30 Mei 2023, ia dipindahkan ke Lapas Kelas II B Tegal untuk menjalani sisa masa tahanan. Dihadapan Kalapas Tegal dan perwakilan dari Polres Tegal Kota, Kejari Tegal dan Tim Densus 88 Anti Teror, Darwis mengucapkan ikrar setia kepada NKRI.
Baca Juga:Diduga Pelaku Tindakan Asusila Pada Anak DigerebekPolsek Seltim Berikan Mainan Dan Sembako Pada Korban Tindak Asusila
Plh Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah, Hantor Situmorang mengatakan napiter Darwis Husein menyatakan ikrar kepada pancasila, UUD 1945, bhineka tunggal ika dan NKRI. Napiter tersebut mengakui kesalahannya dan menyatakan tidak akan menjadi teroris lagi.
Pihaknya memastikan, setelah nantinya bebas napiter tersebut tetap akan dalam pantauan Kemenkumham serta instansi terkait lainnya yakni Densus 88 dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.
Darwis mengatakan kesadaran kembali ke NKRI didapatkannya sejak masih berada di tahanan Mako Brimob Cikeas Jawa Barat. Ia mengkaji buku-buku yang diberikan oleh petugas Densus 88 dan menyaksikan ceramah-ceramah ustad di videotron.
Darwis bercerita ia terdoktrin masuk jaringan terorisme saat sedang menjalani hukuman penjara di kasus pembunuhan di Lapas Makassar pada 2005 hingga 2011. Di dalam lapas ia mengaku bergaul dengan napiter.
Paska bebas bersyarat setelah menjalani dua pertiga masa tahanan atau dua tahun lebih, ia akan kembali ke keluarganya di Makasar. Darwis berncana membuka bengkel las untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama keluarganya.