Aksi berikut ini tidak untuk ditiru tanpa keahlian khusus. Di Kuningan, aksi mengerikan debus, sebuah kesenian tradisional yang nyaris punah, menyita perhatian penonton. Serangkaian aksi berbahaya dilakukan pemain debus, diantaranya memakan bara api, hingga keahlian kebal dari benda tajam.
Aksi berbahaya ini tidak untuk ditiru tanpa keahlian khusus. Di Kuningan, aksi debus, seni tradisional yang nyaris punah, menyita perhatian penonton, dalam rangkaian acara hari jadi ke 261, Desa Walahar Cageur Kecamatan Luragung, Senin 12 Juni 2023.
Aksi berbahaya ini dilakukan oleh satu satunya pemain seni debus yang tersisa dari warga asli di desa tersebut yang bernama Kang Dira.
Baca Juga:Bupati Pastikan Perbaikan Jalan Masuk Prioritas ProgramPemdes Desa & Masyarakat Swadaya Tutup Jalan Berlubang
Antara lain aksi memakan bara api, dilanjutkan keahlian kebal dari benda tajam, seperti berbaring diatas duri batang salak dan memakan pecahan kaca lampu.
Aksi lain yang membuat penonton merinding adalah memakan batu bata dan kaca, serta aksi penutup keahlian menghilangkan bekas luka dari tusikan benda tajam.
Kepala Desa Agus Sudianto menerangkan, di hari jadi desa tahun ini, pihaknya mengerahkan seratus persen seniman setempat, untuk tampil menghibur masyarakat.
Setelah debus, kesenian “singa depok” tampil menghibur penonton. Satu singa depok di angkat oleh 4 orang. Pemain harus mampu menari meski memikul beban berat. Seni ini sangat diminati anak anak yang secara bergiliran mencoba menunggangi patung singa, diiringi musik tradisional kendang dan terompet.
Kemeriahan ini akan berlangsung hingga Senin malam, melalui pentas seni wayang golek dan seni hadroh.
Selain itu kegiatan sosial, budaya dan ekonomi juga digelar pihak pemdes, meliputi sunatan masal, pameran hasil bumi dan aneka masakan tradisional, berziarah ke makam leluhur.
Pelestarian seni dan budaya di Desa Walahar Cageur mendapat apresiasi dari budayawan yang tergabung kedalam DPD Paguyuban Sundawani Wirabuana Kabupaten Kuningan.