Wagub Jabar: Siswa Penentu Kemajuan Bangsa

siswa penentu kemajuan bangsa
0 Komentar

WAKIL Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum berbangga kepada anak didik di Jabar yang telah menorehkan prestasi. Ia mengapresiasi para siswa berprestasi dari pelbagai disiplin ilmu yang telah mengharumkan nama Jawa Barat.

Uu memastikan akan segera mendorong Gubernur Ridwan Kamil untuk memberikan hadiah sebagai bentuk terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi untuk daerah.

“Saya ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi yang sudah mengharumkan nama Jawa Barat, dari berbagai disiplin ilmu dan kegiatan, baik seni maupun olahraga. Ini pemerintah akan mengapresiasi, ini akan saya sampaikan juga kepada Pak Gubernur,” tandasnya.

Baca Juga:Wagub Jabar Berikan Penghargaan Siswa dan Guru BerprestasiWagub Jabar Apresiasi Program Merdeka Belajar

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat (Jabar) Wahyu Mijaya menegaskan, anak didik adalah masa depan yang akan menentukan kemajuan bangsa. Kadisdik menjelaskan, kesiapan anak didik ditunjukkan dengan kemampuan mereka beradaptasi dan bersaing pada zamannya. Hal tersebut dapat terwujud dengan peningkatkan pelayanan pendidikan melalui akses, mutu, dan tata kelola pendidikan.

Di tahun 2022, ungkap Kadisdik, harapan lama sekolah di Jabar mencapai angka 12,62, melebihi target 12,54. Sama dengan rata-rata lama sekolah yang ada di angka 9,78, melebihi target 8,60. “Namun, tentu saja capaian target ini bukan merupakan tujuan final dari pelayanan pendidikan. Karena, urgensi dari pendidikan itu sendiri adalah terakses pendidikan untuk semua,” ucapnya.

Peningkatan akses ini, lanjutnya, didorong dengan telah berdirinya belasan unit sekolah baru. Rinciannya, 7 SLB, 22 SMK, dan 60 SMA. Senada, jumlah peserta didik pun meningkat di tahun 2022. “Terkait akses, kabar menggembirakan adalah adanya penambahan yang cukup signifikan pada 2022 dengan penambahan sebesar 33.789 siswa, dari semula 1,869 juta siswa menjadi 1,9 juta,” imbuhnya.

Selain itu, Disdik Jabar pun fokus meningkatkan penguatan karakter yang substansinya sesuai dengan profil pelajar Pancasila dan Jabar Masagi. Melalui program tersebut, diharapkan siswa mampu mengubah paradigma dan perilaku terhadap ekosistem pendidikan di satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat.

“Menerapkan pendidikan karakter yang konseptual dan kolaborator, kolaboratif berbasis nilai kearifan lokal budaya di Jawa Barat,” tuturnya.

Kadisdik juga menyampaikan, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat memprioritaskan pembangunan SMA/SMK baru di 33 kecamatan di Jabar. Pembangunannya akan dimulai pada 2024.

“Kita bangun secara bertahap, mulai tahun 2024, 2025, dan 2026 sesuai dengan kemampuan anggaran. Sebenarnya, berdasarkan data ada sekitar 130 kecamatan yang membutuhkan SMA/SMK baru. Dari jumlah tersebut sebanyak 33 kecamatan yang kita prioritaskan,” kata Wahyu.

Baca Juga:Notaris HS Menangkan Praperadilan atas Polres Cirebon KotaJalan Cangkring Plered Mulai Dilakukan Perbaikan

Tanpa merinci nama kecamatannya, namun menurut Wahyu, 33 kecamatan itu tersebar hampir di 27 kabupaten/kota di Jabar. “Tersebar, tidak hanya di wilayah kabupaten, tetapi ada pula di wilayah kota seperti Bekasi,” ujarnya.

Wahyu menjelaskan, pembangunan atau pengadaan SMA/SMK baru itu tidak seluruhnya membangun yang baru, tetapi ada juga yang mengubah statusnya dari swasta ke negeri, seperti pengadaan SLB. “Di Bogor ada 2 SLB swasta yang kita ubah statusnya menjadi negeri. Pola semacam itu juga kita lakukan,” tegasnya.

Wahyu berharap pembangunan SMA/SMK negeri tersebut juga diikuti penambahan sekolah-sekolah swasta agar lulusan SMP lebih banyak lagi yang terserap ke jenjang berikutnya. (*)

0 Komentar