Balita penderita gizi buruk di Kota Tegal, kondisinya sangat memprihatinkan. Berat badannya terus menurun hingga asupan makanan terpaksa menggunakan selang. Sementara kedua orang tuanya, tak mampu untuk membiayai perawatan di rumah sakit.
Kondisi memprihatinkan dialami oleh Cintya Rizki Azalia, balita berusia 3 tahun lebih 1 minggu asal Desa Kaligangsawetan RT 02 RW 06, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. Bayi perempuan mungil itu dinyatakan mengalami gizi buruk dan stunting.
Badan Cintya kurus kering, dengan kedua kakinya bengkok dan bagian dada membesar. Sementara kepalanya mengalami luka sehingga hanya bisa menangis. Asupan makanan pun harus menggunakan selang NGT. Sesekali terdengar suara tangisnya yang seperti merintih kesakitan.
Baca Juga:Warga Terbiasa Membuang Sampah Di KebunTradisi Hiburan Burok Di Ulang Tahun Anak
Padahal saat lahir bayi tersebut dalam kondisi normal dengan berat badan 2,7 kilogram. Namun pada usia menginjak 2 tahun lima bulan Cintya mengalami gizi buruk. Mirisnya dengan kondisi yang memprihatinkan belum ada bantuan dari pemerintah.
Kedua orangtua bayi yakni Isfandi dan Lina Handayani, warga Desa Kaligangsawetan RT 02 RW 06, Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes. Ayah bayi bekerja sebagai satpam, dan sang ibu hanya ibu rumah tangga.
Isfandi mengatakan kondisi anak keduanya saat ini belum bisa berbicara dan hanya bisa menangis. Awalnya anak kedua Isfandi mengalami panas tinggi hingga kejang. Ia lalu membawa anaknya ke RSUD Brebes, oleh dokter ditangani dengan suntikan kejang dan dibawa ke ruang perawatan.
Selama tiga hari perawatan anaknya diberi susu formula, namun dampaknya tidak bisa BAB. Isfandi bersyukur anaknya memperlihatkan perkembangan yang baik setelah dibawa berobat ke RSUD Kardinah Kota Tegal. Dari yang awalnya tidak bisa apa-apa, kini bisa menangis. Namun masih harus dipasangkan selang.
Dokter menyampaikan anaknya bisa kembali normal lagi seperti sediakala, tetapi harus melakukan perawatan lanjutan untuk menangani bentuk fisik yang mengalami perubahan. Seperti kaki yang semula lurus kini bengkok.
Awalnya Isfandi menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari desanya di Kabupaten Brebes. Tetapi kini ia menggunakan BPJS yang dibayarkan menggunakan potongan gajinya sebagai satpam.
Menurutnya keluarganya hidup dengan kondisi keuangan yang pas-pasan. Ia bahkan sampai mencari pekerjaan tambahan dengan mengamen untuk menambah pemasukan keuangan.
Baca Juga:18 Ribu Warga Diklaim Bebas Dari KemiskinanWagub Uu Dibuat Takjub Saat Kunjungi Surabraja
Sementara ibu si bayi, Lina Handayani mengatakan ia hanya ingin anaknya normal kembali seperti dulu, seperti anak seumuran. Bisa makan dan minum dengan mulutnya dan bisa tertawa kembali.
Hingga kini belum ada bantuan dari pemerintah untuk membantu pengobatan anak keduanya yang dinyatakan gizi buruk. Baik bantuan dari Dinas Sosial maupun bantuan khusus untuk anak gizi buruk dan stunting.