RADARCIREBON.TV- Membatik di Kampung Batik Trusmi Cirebon, Belajar Sambil Bermain!
Bagi kamu yang mungkin memiliki rencana untuk jalan-jalan atau berlibur ke Cirebon, tidak lengkap rasanya tanpa membeli produk-produk Kampung Batik Trusmi.
Toko batik ini sangat populer. Bahkan popularitasnya sudah menyebar ke hampir seluruh nusantara.
Baca Juga:Alam Wisata Cimahi Resort Di Mana Sih? Ini Lokasi Hits dan Glamping CantikCity Car 250cc Roda 4 Surabaya Siap Ngaspal Gengs!! Intip Spesifikasinya
Merek jumputan Trusmi juga di anggap sebagai salah satu merek tie dye dengan kualitas terbaik di Indonesia.
Bagi wisatawan yang ingin mengetahui proses produksi batik, kamu juga bisa berkunjung ke kampung wisata trusmi.
Di kampung tersebut kamu akan mendapat banyak pelajaran dan pengalaman yang menyenangkan.
Saking populernya, desa asal batik ini mendapat julukan “Desa Batik”.
Tempat ini juga merupakan tempat wisata yang tidak pernah habis di kunjungi wisatawan.
Dusun batik ini lebih terinspirasi dari kehidupan masyarakat pesisir yang identik dengan kota Cirebon.
Desa tie-dye ini merupakan salah satu kota produksi batik terbesar di Indonesia dan pusat produksi di Cirebon.
Lebih dari 90% produk batik dan oleh-oleh khas Cirebon yang di jual di berbagai pusat oleh-oleh berasal dari sini.
Baca Juga:Harga TV LG 43 Inch Smart TV Kualitas Gambar Spektakuler!Hyundai City Car Bekas 50 Jutaan, Yakin Mau Cuekin?
Desa batik ini juga menjadi mata pencaharian ratusan warga desa Trusmi.
Misalnya warga Desa Gamel, Wotgali, Kaliwulu dan Desa Kalitengah.
Asal mula kampung barik Trusmi
Kampung Batik Trusmi/ wikipedia
Kampung batik ini mendapat julukan dari seorang yang terkenal bernama Ki Buyut Trusmi. Ia merupakan keturunan pertama Prabu Pajajaran atau Prabu Siliwangi.
Setelah Pangeran Cakrabuana meninggalkan jabatannya dan mengabdikan diri pada ajaran Sunan Gunung Jati, ia pindah ke Cirebon yang sekarang di kenal dengan nama desa Trusmi.
Bersama Sunan Gunung Jati, ia berdakwah tentang penyebaran agama Islam dan mengajari penduduk desa cara membatik.
Nah, dari sinilah batik buatan para perajin desa Trusmi di nilai sangat bagus dan berkualitas.
Namun, ada dua versi dari cerita kampung batik trusmi ini. Selain dusun yang berawal dari keturunan Prabu Siliwangi, kampung trusmi mengisahkan tentang putra Pangeran Karbon Girang bernama Pangeran Manggarajati (Bung Cikal) yang di tinggalkan ayahnya sejak kecil.
Sumber : Ilustrasi dari MahmurMarganti/Pixabay.com
Oleh karena itu, Sunan Gunung Jati diangkat menjadi anak dan di titipkan kepada Pangeran Cakrabuana. Meski masih muda, Manggarajat yang penuh rasa ingin tahu memiliki kemampuan luar biasa yang ia manfaatkan.
Bicara bemain sambil belajar di kampung batik trusmi, lokasi yang juga sering menjadi pusat penelitian, pembelajaran membatik ada di kawasan batik Katura.
Alamat sanggar batik katura ada di Jl. Trusmi Kulon, Kec. Plered, Kab. Cirebon.