Para petani di Desa Sende sempat melakukan protes kepada penjual pupuk karena kenaikan harga pupuk yang tidak wajar.
Harga pupuk bersubsidi yang ditetapkan pemerintah adalah 225 ribu rupiah perkwintal. Ternyata para petani di Desa Sende membeli pupuk bersubsidi dengan harga 250 ribu rupiah perkwintal.
Sebelum itu, sebenarnya penjual pupuk sempat menaikkan harga pupuk menjadi 300 ribu rupiah. Namun hal tersebut diprotes oleh banyak petani karena kenaikan harga jual yang terlalu tinggi sampai 75 ribu rupiah.
Baca Juga:Petani Keluhkan Pembatasan Pupuk BersubsidiUu Diusung Jadi Bacaleg DPR RI di Dapil 8 Jabar
Selain kenaikan harga pupuk yang tidak wajar, petani juga mengeluhkan jumlah pupuk yang diberikan kepada petani tidak sesuai dengan kuantitas pemberian pupuk di desa lain, yang diketahui lebih banyak dibanding di Desa Sende Kecamatan Arjawinangun.
Kenaikan diawali adanya sebagian petani yang tidak memiliki kartu tani yang ingin membeli pupuk dengan harga murah. Akhirnya penjual menawarkan pupuk dengan harga 300 ribu rupiah kepada para petani yang tidak memiliki kartu tani. Kemudian oleh penjual harga tersebut diterapkan kepada seluruh petani yang kemudian diprotes oleh banyak petani di Desa Sende.