RADARCIREBON.TV – Berikut adalah 3 tempat wisata religi di Jogja yang bisa kalian kunjungi dan ketahui sejarahnya.
Ketika datang untuk bepergian, setiap orang memiliki berbagai tujuan. Ada beberapa individu yang senang bepergian dan menemukan area baru untuknya.
Ada juga individu yang hanya tertarik pada hiburan dan ingin berfoto selfie untuk membuktikan keberadaannya.
Baca Juga:Kunjungi dan Cicipi 3 Wisata Kuliner Malang Kota yang Mantul!Daftar Harga Laptop Acer RAM 4 Terbaru 2023
Di antara mereka sebagian besar melakukan perjalanan dengan tujuan mencari ketenangan batin.
Untuk mencapai ketenangan batin, Anda harus melakukan perjalanan religius.
Sementara itu, Jogja merupakan salah satu destinasi wisata religi yang paling terkenal di Indonesia.
Yogyakarta terkenal dengan kekayaan wisata budaya dan kekayaan alamnya, selain itu juga memiliki berbagai tempat wisata religi yang patut untuk dikunjungi.
Semuanya ada di Jogja, dari mesjid, gereja, pura, dll. Nah, berikut beberapa tempat wisata religi di Jogja yang bisa kamu lakukan saat berlibur ke sana!
Masjid ini sudah ada sejak tahun 1773. Sultan Hamengkubuwono I membangun masjid ini. Ia juga pendiri Kesultanan Yogyakarta.
Akibatnya, Masjid Gedhe Kauman menjadi fitur penting dari Kesultanan Yogyakarta.
Secara arsitektur, Masjid Gedhe Kauman sebanding dengan Masjid Demak. Masjid Gedhe Kauman terdiri dari struktur utama (liwan), lobi, dan emperan.
Masjid ini juga memiliki empat pilar utama dan atap tiga tingkat.Bagian atap Masjid Gedhe Kauman juga terdapat desain mahkota berbentuk bunga.
Baca Juga:3 Tempat Wisata Malang yang Murah, Asik & MenyenangkanCuma Rp 100 Juta-an! Harga Mobil Agya & Ayla, Cek Daftarnya Di Sini!
Ini menjadi penanda bahwa masjid tersebut milik Keraton Yogyakarta. Ada juga ruang unik untuk raja di masjid ini.
Ruang maksura di posisikan di baris pertama masjid.
Alamat: Alun-Alun Keraton, Jl. Kauman, Ngupasan, Kec. Gondomanan, Kota Yogyakarta
2. Gereja Ganjuran
Gereja ini di dirikan pada tahun 1924 oleh dua bersaudara keturunan Belanda, Joseph Smutzer dan Julius Smutzer.
Harap di ingat bahwa gereja ini dibuat oleh J Yh Van Oyen, seorang arsitek Belanda. Kompleks gereja ini diperbaiki tiga tahun setelah selesai di bangun dengan adanya vihara kecil di sekitarnya.
Kompleks Gereja Ganjuran memadukan budaya Eropa, Jawa, dan Hindu. Ini karena gereja terus menggunakan arsitektur bergaya Eropa.
Sementara itu, budaya Jawa dapat tercermin dalam patung Yesus dan Bunda Maria yang mengenakan pakaian adat Jawa.
Terakhir, candi di dalam kompleks gereja menunjukkan kehalusan Hindu. Harap diingat bahwa ada mata air di bawah kuil yang dicari orang.
Setelah di doakan, para tamu biasanya mengambil air dan membawanya pulang dalam botol kecil atau jerigen.
Alamat: Jl. Ganjuran, Bantul, Yogyakarta
3. Pura Jagatnatha
Tempat ini di bangun pada tahun 1967, ketika sebagian besar penduduk setempat beralih ke agama Hindu.
Pada umumnya mereka yang sembahyang di pura melakukannya di tempat terbuka; Namun, struktur candi ini memiliki atap di tengahnya.
Pura ini adalah tempat bersemedi Sultan Hamengku Buwono II yang selanjutnya di kenal sebagai Ki Banguntapa.
Candi yang merupakan salah satu yang terbesar di Yogyakarta ini merupakan tempat ibadah utama bagi umat Buddha di Provinsi Yogyakarta.
Wisatawan sering mengunjungi Pura Jagatnatha untuk merasakan lingkungan seperti Bali di Yogyakarta.
Alamat: Jl. Pura No. 370, Bantul, Yogyakarta.***