RADARCIREBON.TV- Wisata Religi Jakarta Masih Ada? Inilah Tempat Yang Sering Di Kunjungi.
Jakarta tidak hanya kental dengan gedung-gedung bertingkat, namun juga banyak wisata religi.
Mengunjungi beberapa tempat Islami dapat menambah keimanan dan pengetahun mengenai sejarah peradaban Islam di Jakarta.
Baca Juga:4 Glamping Bali Kintamani Pemandangan Oke, View Khas Pulau DewataAcer Aspire 5 Spek dan Kualitas Sat Set!
Kira-kira di mana aja sih lokasinya? Berikut Radar rangkum informasi wisata religi yang ada di Jakarta.
Kelenteng Kim Tek Le
Kuil Kim Tek Le adalah tempat ibadah yang di bangun pada tahun 1650 oleh letnan Cina Kwee Hoen. Jika ingin berkunjung ke tempat ini tidak jauh karena berada di kawasan kota.
Klenteng ini pertama kali di bangun pada tahun 1650 dan diberi nama Kwan Im Teng. Kata Kwan Im Teng kemudian menyatu dengan klenteng Indonesia.
Sebelum Perang Dunia II, kelenteng ini merupakan salah satu dari empat kelenteng penting di bawah Kong Koan.
Jakarta Islamic Center
Selain wisata religi, Sahabat Madina juga bisa melengkapi ilmu sejarah dan memperdalam ilmu ajaran agama Islam di Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta atau Jakarta Islamic Center.
Bagi para pecinta madinah yang ingin mengisi waktu luang, sering di adakan seminar di masjid yang luasnya mencapai 10 hektar ini.
Selain seminar, JIC kerap menyelenggarakan berbagai program power dosing.Â
Masjid Si Pitung
Sebagai salah satu tempat wisata religi Islam di Jakarta, masjid ini lekat dengan sosok pahlawan Betawi Si Pitung.
Baca Juga:Jadul Rasa Baru! Sony Xperia Ace III Terbaru Kapasitas Memori Gede BangettIkonik, Kenapa Warna Jeans Levis Biru? Ini Alasannya
Meski masjid berarsitektur sederhana ini berukuran cukup kecil, namun di bangun oleh Si Pitung dan keluarganya.
Atapnya berbentuk kuk yang di topang oleh empat tiang penyangga yang menjadi hiasan cantik di masjid bersejarah ini.Â
Gereja Katedral Jakarta
Gereja Katedral Jakarta merupakan salah satu tempat ibadah tertua yang di resmikan pada tahun 1901. Secara arsitektur, bangunan ini adalah Agya Neo-Gothic Eropa.Â
Masjid Perahu Al-Munada Baiturrahman
Bentuk arsitektur luar yang mirip dengan bentuk perahu menjadi keunikan utama masjid ini.
Arsitektur tersebut di pilih karena terinspirasi dari kisah nabi Amerika Nuh yang memberikan banyak pelajaran kepada umat Islam.
Bangunan berbentuk perahu ini di gunakan sebagai ruang cuci dan kamar mandi.
Keunikan lain yang terdapat di dalam masjid adalah fosil batu dan ukiran kaligrafi yang terbuat dari kayu jati di area Imam.
Di ujung masjid terdapat Al-Qur’an berukuran 2×1 meter dan tebal 30 cm yang di kelilingi oleh 16 batu giok.