Ratusan bahkan ribuan abdi dalam serta masyarakat, mengikuti tradisi grebeg syawal yang digelar di komplek Makam Sunan Gunung Jati di Desa Astana Kecamatan Gunungjati Kabupaten Cirebon, Sabtu pagi. Grebeg syawal merupakan tradisi tahunan yang dilakukan oleh Keraton Kanoman Cirebon dengan memanjatkan doa sekaligus berziarah makam para leluhur setiap tanggal 8 Syawal.
Tradisi grebeg syawal, merupakan tradisi tahunan yang dilakukan oleh Keraton Kanoman Cirebon setiap tanggal 8 Syawal, yang digelar di komplek Makam Sunan Gunung Jati, Desa Astana Kecamatan Gunungjati, Sabtu pagi. Para abdi dalem sekaligus masyarakat tumpah ruah melakukan ziarah kubur atau nyekar ke makam raja-raja kesultanan Kanoman Cirebon, serta Makam Sunan Gunung Jati.
Grebeg syawal yang berlangsung setiap tahun, dimaksudkan sebagai rasa syukur kepada allah swt atas karunianya. Sehingga dapat melaksanakan ibadah puasa selama bulan ramadhan dan puasa sunah 6 hari atau puasa syawalan.
Baca Juga:Arus Kendaraan ke Arah Jakarta Masih RamaiArus Balik Lebaran Meningkat
Patih Keraton Kanoman, Pangeran Patih Raja Muhammad Qodiran di sela prosesi grebeg syawal 1444 Hijriah mengatakan, dalam banyak sisi telah mengekspresikan khazanah kebudayaan Islam Indonesia, yang tidak bisa dilepaskan dari identitas masyarakat Indonesia khususnya Cirebon.
Sementara, grebeg syawal juga dimaknai sebagai ajang untuk instrospeksi diri, bahwa nantinya seluruh yang hidup akan menghadapi kematian. Selain itu, prosesi ritual ini dijadikan sebagai media pertemuan atau silaturahmi dan mengukuhkan ukhuwah islamiyah-basyariyah atau persaudaraan antar umat Islam, antara sultan dengan masyarakat luas yang berziarah di Makam Sunan Gunung Jati.