RADARCIREBON.TV – Batik memiliki beragam motif unik di setiap daerah. Misalnya saja seperti Batik Grobogan, Batik Cirebon, Batik Pekalongan dan masih banyak lagi.
Menjadi Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi oleh UNESCO, batik kini mempunyai tanggal perayaan yaitu pada 2 Oktober 2009.
Tepat pada tanggal tersebut, merupakan Hari Batik Nasional dan hari penetapan dari UNESCO. Â
Baca Juga:Seri HP Nokia Jadul E72, Punya Fitur Mumpuni yang Layak untuk di Lirik5 Tempat Wisata Bernuansa Air di Klaten, No 3 Pernah di Datangi Artis
Batik kini tidak hanya di gunakan untuk pakaian formal maupun berbagai bentuk busana namun juga di gunakan untuk keperluan lain, misalnya dekorasi.
Dengan berbagai motif yang yang menjadi ciri khas dari setiap daerah, membuat batik menjadi kain yang memiliki daya tarik yang menarik.
Salah satu contohnya yaitu Batik Grobogan. Batik yang berasal dari daerah tersebut, memiliki batik tulis dengan motif tanaman. Adapun tanaman tersebut yaitu jagung, padi dan rumpun bambu.
Sejarah Batik Grobogan
Konon, telah di kenal sejak lama yaitu pada tahun 1938, dahulu motif yang di gunakan bukan tanaman seperti yang telah di sebutkan di atas.
Namun, lebih condong menggunakan motif Laseman. Seiring berjalannya waktu, motif di kembangkan lagi menjadi motif tanaman seperti jagung, padi dan rumpun bambu.
Ada sumber lain yang menyebutkan bahwa motif lainnya yaitu Pring Sedapur dan Polowijo atau motif bambu.
Motif tersebut konon merupakan motif paling populer dan di jadikan ikon produk lokal Pemerintah Daerah.
Baca Juga:Serunya 3 Wisata Malam di Klaten, Dari Bermain Wahana Hingga Menikmati PemandanganHP Tangguh dan Tahan Lama, Nokia X30 di Banderol Harga Segini
Ada pula motif lainnya seperti Kedung Ombo, Bledug Kuwu, Api Abadi Mrapen, ikan, buga sepatu dan lain-lain.
Membahas mengenai pembuatannya, batik Grobogan tentu di buat menggunakan bahan baku serta teknik pilihan.
Sama halnya dengan batik pada umumnya, batik ini juga di buat dengan bahan baku yang di pilih dari kain pilihan.
Kain tersebut bernama kain primisima yang di buat dengan menggunakan pewarnaan pencelupan remasol.
Sementara untuk batik tulis di buat menggunakan canting dan malam. Adapun tradisi batik membatik, konon merupakan tradisi yang telah turun menurun.