RADARCIREBON.TV- Lezatnya Nagih! Nasi Pager dan 7 Makanan Khas Grobogan yang Paling Di gemari Wisatawan!!
Apa yang kamu cari selain wisata dan tempat menginap ketika berkunjung ke suatu daerah? Yap, pasti berburu kuliner khasnya.
Grobogan atau lebih di kenal masyarakat umum sebagai Ibu Kota Kabupaten Purwodadi merupakan salah satu kabupaten di provinsi Jawa Tengah Indonesia. Ibukotanya adalah Kecamatan Purwodadi Kota.Â
Baca Juga:Kembali Tenar, Nokia e51 Hp Jadul Semakin MenarikRekomendasi Wisata Kolam Renang Klaten Bersih, Nyaman, Hemat!!
Nah, jangan sampe ketinggalan hunting makanan khas, karena punya cita rasa yang berbeda dari daerah jawa lainnya.
artikel ini berisi informasi tentang makanan asli Grobogan, semoga bisa jadi referensi kamu ya.
Sayur Becek
Sayur becek terbuat dari iga sapi yang dagingnya masih menempel di tulang. Kemudian di celupkan ke dalam saus yang agak keruh. Sumsum tulang menambah rasa dan kelezatan pada sayuran lembek.Hanya dengan Rp 25.000, Anda bisa makan sayur becek dengan nasi.
Nasi Pager
Nasi pager bentuknya hampir sama dengan nasi urap. Satu porsi nasi pager terdiri dari nasi, lalapan, sedikit serundeng dan sambal pecel. Daun rambat yang biasa tumbuh di pagar di gunakan sebagai sayuran. Itulah mengapa masakan ini di sebut nasi pager. Harga sepiring nasi pager sangat terjangkau, mulai dari Rp 5.000.Â
Yangko
Sekilas, tampilan kue yangko sebenarnya mirip dengan dodol. Bedanya kue yangko terbuat dari tepung beras ketan dengan isian gula manis dan kacang tanah. Kue Yangko tersedia dalam berbagai variasi mulai dari hijau, merah muda hingga kuning. Kue Yangko di produksi secara besar-besaran di wilayah Godong dengan harga yang sangat terjangkau mulai dari Rp 10.000 per kotak.Â
Marning Jagung
Sebagai daerah penghasil jagung, tak hanya ladang jagung yang terkenal, namun ciri khas marning jagung Purwodadi juga menarik perhatian. Harganya yang sangat terjangkau membuat jajanan ini sangat digemari. Varian rasa original ada yang asin, ada juga yang pedas. Jagung pagi di temukan di mana-mana di Grobogan, seolah-olah sudah menjadi makanan ringan yang tak terpisahkan dari penduduk setempat.Â
Â