Janji Kepala Staf Presiden, Moeldoko untuk menangani banjir rob di wilayah Desa Rawaurip Kecamatan Pangenan tertunda hingga membuat para petambak garam menggelar aksi beberapa waktu lalu. Menanggapi hal itu, camat pangenan menyebut, tidak terealisasinya pembangunan breakwater itu diindikasi karena pemerintah saat itu fokus dalam penanganan pandemi covid-19.
Camat Pangenan, Bambang setiadi angkat bicara soal belum terealisasinya janji Kepala Staf Presiden, Moeldoko untuk menangani rob di wilayah Desa Rawaurip Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon.
Camat mengatakan, sebagai Kepala Staff Presiden, Moeldoko memang menjanjikan pada petambak garam untuk menangani banjir rob. Mamun diduga saat itu pemerintah konsentrasi melakukan penanganan covid, sehingga pemerintah kecamatan memaklumi hal itu.
Baca Juga:Berburu Takjil Jelang Waktu BerbukaBedug Gede Di Paseban WetanÂ
Dengan keterbatasan anggaran, terlebih APBN digunakan untuk hal yang lain, sehingga janji pada masyarakat Rawa Urip berkaitan dengan pembangunan breakwater kembali tertunda. Namun camat optimis dengan berakhirnya pandemi dan perekonomian mulai tumbuh, diharapkan di tahun 2023 maksimal 2024 segera terealisasi.
Sementara itu, pembangunan break water penanganan abrasi itu, tidak bisa dilakukan di satu titik saja, melainkan sepanjang garis pantai di wilayah Cirebon. Sehingga tentu saja membutuhkan anggaran yang cukup besar