Keluarga keturunan Mohammad Islam Bayasut, di Kampung Arab, Panjunan Kota Cirebon masih mempertahankan Bubur Harisa. Uniknya, bubur tersebut dibuat hanya saat bulan ramadan, untuk dibagikan kepada warga sebagai menu buka puasa.
Abdullah beserta kakak dan adiknya, merupakan generasi ke tiga yang masih mempertahankan warisan keturunan Mohammad Islam Bayasut, yakni membuat Bubur Harisa, sejak tahun 1924. Leluhurnya diketahui datang ke Indonesia dari Madinah, pada tahun 1920 an.
Sehingga setiap bulan ramadan, keluarga ini membuat Bubur Harisa, yang kini masih bisa dijumpai di rumah peninggalan, di Kampung Arab, Panjunan Kota Cirebon. Yang membedakan bubur ini dengan bubur umumnya, adalah bumbu yang digunakan ciri khas Arab, yakni ada kapulaga, jinten putih, ketumbar, kayumanis, sereh, pandan dan lainnya.
Baca Juga:Taman Kota Jadi Lokasi Favorit NgabuburitPenjualan Buah Meningkat Saat Ramadan
Selain itu ditambahkan daging kambing, sebagai ciri khas sajian kuliner timur tengah. Banyak warga yang merindukan dan sengaja datang di saat sore hari ke rumah ini untuk bisa mendapatkan Bubur Harisa, karena memiliki cita rasa yang berbeda.
Pembuatan Bubur Harisa ini, dilakukan setiap hari selama bulan ramadan. Dengan tujuan sebagai upaya sedekah amal jariyah, dan berbagi kepada umat musilim untuk sajian buka puasa.