RADARCIREBON.TV – Yuk mengenal akan keindahan Batik Cirebonan!
Selain memiliki keraton, Cirebon seperti Yogyakarta dan Solo yang memiliki sejarah memproduksi batik. Karya seni yang indah diciptakan dengan canting sepotong kain. Anehnya, ada dua jenis batik Cirebon, batik keraton dan batik pesisir, disebut juga Trusmi.
Inspirasi asli batik Keraton (Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman) berasal dari kegemaran keluarga kerajaan untuk melukis.
Daun lontar dulunya biasa di gunakan sebagai kanvas lukisan. Setelah itu, para abdi dalem memajang hasil lukisan tersebut.
Baca Juga:Apa Saja Motif Batik Cirebon?2 Tempat Kuliner Kota Bogor Ini Hits Cozy Abisss!!
Batik Cirebonan telah berkembang dari waktu ke waktu, dalam penggambaran media, kapas telah menggantikan daun lontar (kain).
Awan raksasa yang tampak seperti gumpalan awan putih merupakan motif batik Cirebon yang paling terkenal.
Motif ini bisa melambangkan kebebasan dan kehidupan di dunia atas, atau bisa juga melambangkan awan yang menurunkan hujan sebagai tanda kesuburan dan pemberi kehidupan.
Batik yang diproduksi di keraton biasanya memiliki corak gelap. Hitam, merah tua, dan coklat adalah warna yang paling umum.
Batik keraton biasanya di tata secara horizontal, dengan tiga jalur untuk menandakan peringkat atas, tengah, dan bawah. Oleh karena itu, batik keraton di bedakan dari batik daerah pesisir dengan ciri-ciri tersebut.
Batik Cirebonan Trusmi
Trusmi, sebuah desa yang terletak sekitar delapan kilometer di sebelah barat Keraton Kesepuhan Cirebon, merupakan salah satu pusat industri batik pesisir.
Keberadaan perkampungan ini ada hubungannya dengan Ki Gede Trusmi, seorang tokoh agama Islam yang juga penganut Sunan Gunung Jati yang taat. Dialah yang menyebarkan Islam melalui seni membatik.
Baca Juga:All New Terios 2023 Lebih Murah dari Rush Loh? Ternyata Segini Harganya!Berlibur & Belajar di 3 Tempat Wisata Bogor Ini, Kesana Yuk!
Untuk memenuhi kebutuhan keraton di masa lalu, warga Trusmi memproduksi batik. Tsumi berkembang menjadi pusat produksi batik Cirebonan. Mereka menciptakan berbagai motif selain batik keraton.
Batik pesisir, kadang-kadang di sebut batik bangbirong, menggunakan warna primer yang cerah termasuk biru, hijau, dan merah.
Batik biasanya di buat dalam dua langkah untuk mencapai pencampuran warna dan persilangan (babaran), pertama dengan warna merah, kemudian dengan warna biru, dan kadang-kadang bahkan dengan pewarna kuning.
Sedangkan motifnya seperti motif udang, ikan, dan bunga yang terinspirasi dari alam.
Trusmi terus menjadi episentrum batik Cirebonan. Para perajin biasanya memproduksi taplak meja, sarung bantal, sarung, ikat kepala, dan batik untuk jarit.
Selain Pemukiman Trusmi, pengrajin batik di daerah itu juga berasal dari Gamel, Kaliwulu, Wotgali, dan Kalitengah.***