Ogoh Ogoh adalah salah satu tradisi yang paling di tunggu-tunggu masyarakat Bali hingga wisatawan di berbagai belahan dunia ialah Pawai Ogoh-ogoh saat Pengrupukan Hari Raya Nyepi di Bali.
Ogoh ogoh ini juga sering di bawakan setiap hari Raya Nyepi berlangsung loh…..
Pengertian Ogoh Ogoh ?
Bagaimana tidak, perayaan ini berhasil menarik perhatian banyak orang berkat berbagai bentuk Ogoh-ogoh yang menarik dan unik namun sarat akan makna, tak lupa Ogoh-ogoh tersebut di arak oleh pemuda dengan semangat suka-cita.
Ogoh Ogoh Bali
Baca Juga:Desa Gebang Kulon Gelar Donor DarahDaop 3 Cirebon Cek Jalur Kereta Jelang Mudik Lebaran
Asal Nama Ogoh-ogoh
Ogoh-ogoh menjadi representasi dari Bhuta Kala. Namun, kenapa kenapa bisa di sebut dengan Ogoh-ogoh? Tak lain karena ketika pawai, Ogoh-ogoh diarak sera di goyang-goyangka dengan sangat semangat. Gerakan goyangan inilah yang menjadi cikal-bakal penamaan Ogoh-ogoh. Dalam bahasa Bali, gerakan digoyang-goyang disebut dengan ogah-ogah. Karena itu, masyarakat Bali kemudian menyebutnya dengan nama Ogoh-ogoh.
Simbolis Bhuta Kala
Ogoh-ogoh melambangkan Bhuta Kala. Melambangkan kekuatan buruk, ketidakmakmura, dan ketidakmurnian yang dapat mempengaruhi manusia, sehingga di harapkan dapat membantu setiap manusia untuk berpikir positif dan menjaga diri mereka dari energi negatif.
Ogoh Ogoh Bali
Pembuatan Ogoh-ogoh Membutuhkan Waktu yang Lama
Pembuatan ogoh-ogoh memerlukan waktu yang cukup lama dan memerlukan keahlian khusus. Biasa nya, para seniman akan membuat kerangka patung dari bambu hingga besi, lalu membentuk nya dengan anyaman bambu. Setelah itu, patung akan di lukis dan di hias dengan berbagai aksesoris, seperti kain, kertas warna-warni, serta atribut-atribut seram seperti taring dan sayap.
Semarak Parade Ogoh-ogoh
Setelah selesai dibuat, Ogoh-ogoh akan di paradekan di sekitar lingkungan pada malam sebelum Hari Raya Nyepi. Pawai Ogoh-ogoh ini biasa nya di iringi dengan gamelan serta di saksikan oleh masyarakat hingga wisatawan. Saat parade berlangsung, banyak warga yang membawa obor dan menyalakan kembang api untuk menambah semarak acara.
Ritual ngrupuk yang biasa nya di lakukan bersamaan dengan arak-arakan ogoh-ogoh bertujuan agar buta kala beserta segala unsur negatif lainnya menjauh dan tidak mengganggu kehidupan umat manusia.
Mengurangi Global Warming
Tahu nggak sih, dampak Nyepi di Bali dapat mengurangi global warming. Karena di Nyepi di Bali benar-benar memiliki suasana tenang dan temaram berkat menjalankan Catur Brata Penyepian.