Nasi Kasreng/ foto: On My Way/
RADARCIREBON.TV – Setiap makanan daerah pasti memiliki ciri khas dan cita rasa yang khas. seperti Nasi Kasreng, masakan yang populer di daerah Kuningan.
Pengunjung Kabupaten Kuningan yang menikmati santapan lezat selalu terpesona dengan masakan lokal dari Desa Luragung.
Makanan khas kuningan ini kerap di sajikan untuk sarapan bagi warga yang tinggal di dekat terminal Luragung ini rupanya menjadi favorit para personel.
Baca Juga:Unggul! Ini Alasan iPhone 14 Pro Max Harus Kalian Punya!Ada Bu Ngantuk? Ini 4 Kuliner Bandung Malam, Dijamin Melek!
Bahkan menjadi menu jamuan kenegaraan saat Presiden SBY berkunjung ke Kuningan lebih dari sepuluh tahun lalu.
Nasi kasreng aslinya hanya menjadi pilihan sarapan para supir, kuli angkut, dan pedagang kaki lima di Pasar Luragung.
Lauk pauk dari makanan khas Kuningan ini hanya gorengan dan sambal terasi yang sangat pedas untuk melembabkan mata saat baru buka di pagi hari.
Tak perlu khawatir masalah harga, sangat terjangkau. Tak heran jika pembeli dengan cepat memborong seluruh Nasi Kasreng Bu Karsih.
Seperti namanya, Nasi Kasreng berasal dari Kasrih, penjual nasi yang terkenal dengan masakan gorengan khasnya. Ibu Karsih adalah orang pertama yang menjual nasi kasreng.
Banyaknya pelanggan dan cepatnya persediaan menjadi bukti keberhasilan Ibu Kasrih dalam menjual nasi kasreng. Hal inilah yang pada akhirnya memotivasi banyak orang untuk mengejar peluang bisnis di industri yang sama.
Bukan hanya di Luragung, Nasi Kasreng kini sudah menyebar di berbagai daerah-daerah.
Meski begitu, ciri khas warung nasi kasreng yang menjamur tidak berubah. Yakni, gorengan yang sangat pedas, sambal terasi yang sangat pedas, tauge, dan taburan rebon (udang kecil).
Baca Juga:Cuma 100 Ribuan! Ini 4 Hotel Bandung Murah yang Rekomended!3 Objek Wisata Bandung Terbaru Nih! Kalian Harus Kesini!
Setiap warung Kasreng selalu menyajikan kombinasi empat menu berbeda dengan nasi potong kertas dan berbagai menu lainnya.
Warung nasi kasreng banyak di jumpai, terutama di Jalan Luragung-tepi Cibingbin’s atau sekitar 18 kilometer ke arah timur Kota Kuningan.
Desain warung Kasreng di buat sedemikian rupa agar enak di kunjungi untuk menarik perhatian orang. Makan Nasi Kasreng jauh lebih nikmat bila ada hamparan sawah yang hijau dan udara yang segar.
Foto: Taufikurahman/Radar Kuningan
Sesuai dengan preferensi pelanggan, berbagai menu makanan khas Kuningan ini seperti sop buntut, sayur lodeh, tumis jamur, dan pepes ati ampela dapat diakses tanpa meninggalkan empat menu utama tersebut.
Pelanggan dapat mengambil dan menambahkan item dari menu sesuai keinginan karena meja di biarkan terbuka.
Pembelinya kini datang dari berbagai latar belakang, termasuk petani, pegawai swasta, pengusaha, dan pejabat pemerintah, bukan hanya kuli angkut, pedagang pasar, dan supir angkutan umum.
Mereka kerap menyiapkan Nasi Kasreng sebagai menu makan siang saat berbuka atau sengaja di santap bersama keluarga saat liburan.
Kalaupun permintaan Nasi Kasreng lebih banyak, harganya masih terjangkau. Tergantung jenisnya, masing-masing menu di hargai antara Rp 5.000 hingga Rp 15.000.
Sebagai bonus tambahan, sambal, tauge, dan rebon semuanya gratis dengan pembelian satu item gorengan.
Penduduk Kuningan bangga dengan kesederhanaan dan popularitas Nasi Kasreng, yang telah berkembang menjadi kuliner klasik.
Sampai-sampai makanan khas kuningan ini sering di sajikan sebagai hidangan utama saat acara syukuran dan acara-acara penting, seperti saat menjamu Presiden SBY di Kuningan awal tahun ini.
Sebenarnya Ibu Kasrih menciptakan Nasi Kasreng sebagai cara sederhana untuk mencari nafkah dengan menjual makanan sarapan kepada mereka yang tinggal di terminal Luragung.
Ibu Kasrih sudah tidak bersama kami lagi, namun masyarakat Kuningan akan selalu mengenangnya sebagai legenda kulinernya makanan khas Kuningan.***