foto: Wikipedia
RADARCIREBON.TV – Dodol Garut merupakan jajanan tradisional yang dibuat di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Konsumen sulit membedakan antara produk dodol yang bermutu baik dan bermutu tinggi karena pada umumnya produk dodol Garut yang ada di pasaran memiliki kesamaan ciri dari satu merek dengan merek lainnya baik dari segi bentuk, aroma, rasa, harga, maupun kemasan rendah.
Salah satu produk yang dapat meningkatkan reputasi Kabupaten Garut sebagai produsen dodol berkualitas adalah dodol garut.
Baca Juga:Bandara Internasional Kertajati Majalengka Siap Layani Haji 2023Ini Bandara Terbesar Ke-2 di Indonesia
Makanan ini bahkan sudah berada di tingkat nasional, kata “Garut” sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Jawa Barat. Dodol adalah nama yang secara tradisional di kaitkan dengan Kabupaten Garut.
Jika Anda mengunjungi tempat wisata Garut, perjalanan Anda tidak akan lengkap jika Anda tidak membawa pulang oleh-oleh dodol Garut.
Sejarah
Di kawasan ini, industri dodol pertama kali mulai berkembang sekitar tahun 1926, atau lebih dari satu abad yang lalu. Karsinah adalah salah satu penanggung jawab perkembangan industri dodol saat itu.
Saat itu, tepung ketan, susu, gula putih, dan santan tawar merupakan satu-satunya bahan baku sederhana yang di gunakan dalam pembuatan dodol Garut.
Selain itu, pembuatan masih merupakan prosedur yang agak mudah. Industri makanan ini semakin berkembang dari waktu ke waktu. Sampai tahun 1950-an, ketika pengusaha dodol Garut tambahan akhirnya mulai bermunculan.
Nyatanya, makanan ini, juga di kenal dengan nama lain, merupakan masakan tradisional yang umum di banyak negara lain, termasuk Malaysia dan India.
Selain di kenal dengan nama dodol, kelezatan kenyal ini juga sering di sebut dengan Nian Gao, kue keranjang, lempok, gelinak, jenang, dan wajit.
Baca Juga:Deret Mahoni Tempat Wisata Purworejo yang Berumur 50 Tahun Lebih!5 Objek Wisata Purworejo, Mana yang Sudah Kalian Kunjungi?
Sedangkan dodol Garut mendapatkan namanya dari daerah penghasilnya. Sama halnya dengan dodol Betawi, dodol Kandangan (Kalimantan), dodol Ulame (Tapanuli), dan dodol Buleleng (Bali).
Diawali dengan merebus beberapa bahan mentah hingga kental dan berminyak, barulah proses pembuatan dimulai.
Bahan-bahan mentah yang di perlukan adalah:
- Tepung ketan yang di tumbuk atau ditumbuk halus,
- Gula aren, berwarna coklat
- Gula, putih
- Krim kelapa
Bahan baku makanan ini, kini bisa di ubah-ubah dengan berbagai varian rasa. Terbuat dari tepung ketan, ini masih menjadi makanan yang sangat di gemari konsumen.
Butuh waktu kurang lebih 7-8 jam untuk merebus atau memanaskan bahan-bahan tersebut di atas agar adonan menjadi kental, berminyak, dan tidak lengket.
Untuk menghindari pengendapan, meningkatkan perpindahan panas, dan menjaga agar adonan tidak gosong, adonan harus di aduk terus menerus saat sedang di panaskan.
Adonan yang terasa berminyak, kental, dan tidak lengket kemudian harus di dinginkan. Setelah dingin, adonan akan menjadi keras dan kenyal dan dapat di potong-potong, lalu siap di nikmati.***