Ini Mitos Tangkuban Perahu Tempat Wisata di Bandung Barat

Mitos Gunung Tangkuban Perahu
Mitos Gunung Tangkuban Perahu
0 Komentar

Mitos Gunung Tangkuban Perahu

RADARCIREBON.TV – Banyak sekali orang yang memperdebatkan terkait sejarah Gunung Tangkuban perahu yang merupakan mitos atau fakta. Konon katanya, gunung ini terbentuk karena sebuah sejarah yang menceritakan Sangkuriang yang mencintai ibunya.

Singkat cerita, Dayang Sumbi yang merupakan ibu dari Sangkuriang memutuskan untuk mengasingkan diri walaupun banyak raja yang terpikat akan kecantikannya. Dayang Sumbi pun mengasingkan diri ditemani oleh anjingnya yang Bernama Tumang.

Suatu Ketika, saat ia sedang menenun kain tanpa sengaja gulungan benang nya terjatuh. Karena malas untuk mengambilnya, Dayang Sumbi melontarkan kata-kata bahwa siapa yang dapat mengambil gulungan benang tersebut jika perempuan akan dijadikan saudara dan jika laki-laki akan dijadikan suaminya.

Dayang Sumbi Menikah dengan Tumang

Gunung Tangkuban Parahu

Baca Juga:Ada Apa Saja Sih di Padalarang Bandung? Yuk Intip 5 Tempat Wisatanya!7 Tempat Wisata Bandung Barat yang Jangan Kamu Skip Sama Sekali

Namun tenyata yang berhasil mengambil gulungan benang nya itu adalah anjing nya sendiri yaitu Tumang. Karena sudah terlanjur janji terlontar dari bibirnya itu, akhirnya Dayang Sumbi menikah dengan anjingnya sendiri. Sebenarnya anjing nya yang Bernama Tumang itu adalah titisan jelmaan dewa.

Dari pernikahan itu, lahirlah seorang anak Bernama Sangkuriang. Saat tumbuh dewasa, Sangkuriang berburu ke hutan Bersama Tumang yang ternyata ayah nya sendiri. Sangkuriang berburu bersama Tumang untuk mengejar babi betina Wayung yang merupakan ibu dari Dayang Sumbi. Karena Tumang tidak menuruti, Sangkuriang menakut-nakuti Tumang dengan anak panah.

Anak panah tersebut terkena Tumang dan akhirnya meninggal. Lalu dia bingung karena tidak memperoleh hewan buruan maka hati Tumang dibawanya kembali ke rumah untuk diberikan kepada Dayang Sumbi dan kemudian dimakan dan dimasaknya.

Tak berselang lama, Dayang Sumbi pun menyadari akan hal tersebut. Dayang Sumbi murka dan kepala Sangkuriang dipukul dengan sendok nasi hingga terluka. lalu mengusir Sangkuriang dari rumahnya.

Sangkuriang Dewasa

Ilustrasi Dayang Sumbi dan Sangkuriang

Waktu berlalu begitu cepat, saat Sangkuriang telah menjadi seorang pria dewasa yang gagah dan tampan, sangkuriang pun menyadari bahwa setelah berkelana jauh menyelusuri hutan, ternyata ia Kembali ke hutan tempat ia memanah Tumang dulu.

Sangkuriang kemudian bertemu dengan perempuan cantik di hutan tersebut, yang tak lain adalah Dayang Sumbi yang merupakan ibu kandung nya sendiri. Dayang Sumbi memiliki kesaktian sehingga dirinya akan terlihat selalu awet muda.

Dayang Sumbi dan Sangkuriang akhirnya memadu kasih dan belum menyadari satu sama lain. Namun tak lama dari itu, Dayang Sumbi menyadari bahwa Sangkuriang adalah anaknya sendiri. Hal itu ia sadari tak kala ia sedang membelai kepala Sangkuriang yang terdapat luka pukulannya pada saat itu.

Baca Juga:Scoopy Sporty Vs Scoopy Fashion! Ini Dia Perbedaannya yang Harus Kamu TahuTampil Makin Beda, Inilah Fitur-Fitur yang Dimiliki Honda Scoopy Sporty 2023

Sejak saat itu, Dayang Sumbi pun memutuskan untuk menjauhi Sangkuriang. Namun Sangkuriang tidak pantang menyerah untuk mendekati Dayang Sumbi, bahkan ia berniat untuk melamarnya.

Agar tidak pernah terjadi pernikahan, Dayang Sumbi pun memberi beberapa syarat kepada Sangkuriang. Syaratnya, Sangkuriang harus mampu membuat danau dan perahu serta membendung sungai Citarum dalam waktu satu malam. Sangkuriang pun menyanggupinya.

Sangkuriang pun hampir menyelesaikan persyaratan dari sang ibu. Namun Daya Sumbing was-was dan meminta bantuan dewa agar diberi petunjuk. Akhirnya dewa memerinta Dayang Sumbing untuk menggibas selendang gaib nya itu dan secara tiba-tiba matahari pun terbit dari ufuk timur yang menandakan hari sudah pagi.

Sangkuriang yang merasa gagal menjadi geram. Kemudian, dia menendang perahu yang setengah jadi dengan sekuat tenaga dan terguling dalam keadaan tertelungkup. Dan kabarnya karena sudah berabad-abad tahun lamanya, perahu tersebutnya menggunung dan sekarang menjadi Gunung Tangkuban Perahu. Apakah kamu percaya dengan mitos seperti itu?

0 Komentar