Â
RADARCIREBON.TV – Masing-masing daerah pasti memili makanan khas nya tersendiri. Begitu juga dengan Purwokerto, daerah yang menjadi salah satu kecamatan di Kabupaten Banyumas ini juga dijuluki dengan kota pensiunan.
Tak aneh julukan tersebut datang karena begitu banyaknya pejabat-pejabat negara yang pensiun dan menetap dengan alasan kenyamanan dan kententraman di Kota ini. Tentunya selain itu makanan khas yang membuat setiap orang yang merasakannya menjadi jatuh cinta pun merupakan salah satu alasannya.
Jika kamu berkunjung ke Purwokerto, jangan lupa membawa teman atau sanak saudara untuk ikut berkunjung dan mencicipi beragam kuliner khasnya yang luar bias itu. Lalu, apa saja kuliner khas yang berada di daerah purwokerto?
Baca Juga:Isi Weekend Kamu dengan Berwisata ke Purwokerto, 9 Tempat ini Gak Akan Bikin Kamu NyeselPecinta Makanan Khas Sunda Wajib Tau 5 Rumah Makan Sunda Paling Enak di Cikarang
Mari kita simak 4 kuliner khas Purwokerto yang wajib kamu coba.
- Kraca
Makanan yang satu ini terbuat dari keong kecil dan rempah-rempah pilihan, biasanya di masak dengan bumbu kuah pedas. Selain itu, kraca ini mudah sekali kita temukan di pinggiran jalan di daerah Purwokerto saat menjelang malam tiba.
- Getuk Goreng
Makanan khas yang satu ini sering kali di jadikan sebagai oleh-oleh. Makanan ini terbuat dari singkong dan di bumbui gula kelapa, sehingga menciptakan cita rasa yang manis dan gurih. Getuk goreng Sokaraja banyak ditemui di sepanjang jalan Purwokerto khususnya di Jalan Sudirman.
- Cenil
Makanan khas Purwokerto yang satu ini memiliki tampilan yang unik dan cantik. Tampil dengan berbagai warna yang memikat serta memiliki tekstur yang kenyal, sehingga membuat makanan ini cukup di gemari. Bahan-bahan yang di butuhkan untuk membuat cemilan ini adalah singkong, tepung kanji, daun pandan dan kelapa yang di parut. Cenil ada yang di sajikan dengan gula pasir atau ada juga yang di sajikan dengan gula aren cair untuk sausnya.
- Sahoun
makanan satu ini terbuat dari bahan dasar soun, yaitu tepung beras dan aci yang kemudian di ubah menjadi bentuk mi. Kemudian, olahan aci dan tepung beras itu di kukus dan di potong-potong hingga menyerupai mi.