RADARCIREBON.TV – Memiliki sederet sejarah dan catatan budaya yang kompleks, Cirebon juga sangat beragam akan potensi wisatanya, salah satunya di Kota Tua Jamblang, Kabupaten Cirebon.
Tempat wisata Kota Tua Jamblang ini merupakan jejak sejarah yang sudah ada sejak jama kolonial.
Hal itu terbukti dengan masih berdirinya klenteng, dan bangunan-bangunan bermotif atau bercorak tionghoa, dan era kolonial.
Baca Juga:Wisata Keluarga Terdekat dari Cirebon, ke Guci Tegal Aja, Yuk!Bisa Beli di Cirebon! Laptop Murah Harga di Bawah 5 Juta 2019
Seperti yang masih berdiri kokoh di sana ialah vihara yang di fungsikan sebagai sarana ibadah umat Tionghoa.
Namun, kondisinya kini seakan tak terawat dan bahkan kota tua ini betul-betul memang ‘kota tua’ yang hampir tidak berpenghuni.
Desa ini berlokasi di sebelah barat, jauhnya sekitar 10 KM dari pusat kota Cirebon.
Adanya kawasan ini menjadi bukti bahwa toleransi sudah ada dan hidup di era jaman dahulu.
Seperti, keharmonisan toleransi antar umat beragama seperti Kong hu Chu, Kristen dan Islam dari dahulu hingga saat ini bisa hidup rukun dan berdampingan.
Salah satu keistimewaannya di Jamblang ini adalah keberadaan Vihara Dharma Rakhita yang berusia sama dengan pendirian Masjid Sang Cipta Rasa Keraton Kasepuhan Cirebon.
Bahkan salah satu batang atap penyangga vihara di sini berasal dari masjid di Kasepuhan tersebut.
Baca Juga:5 Rekomendasi Laptop di Bawah 5 Juta, Cocok Buat Mahasiswa!Rekomended! Ini Nih Harga Laptop di Bawah 5 Juta, Dapat Memori 1TB!
Dulunya kawasan ini memang pusat dari kegiatan ekonomi dan bisnis di Cirebon.
Hal tersebut sangat wajar, karena lokasinya yang strategis, karena kawasan tersebut berjarak dekat dengan Stasiun Jamblang dan Pabrik Gula Gempol.
Pertama Ditetapkan sebagai Lokasi Wisata
Pada tahun 2019, Pemerintah Kabupaten Cirebon menetapkan kawasan di sini sebagai Objek Wisata Kawasan Kota Tua Jamblang.
Penetapan objek wisata itu pun di setujui langsung oleh Bupati Cirebon Imron Rosyadi dan mendiang Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Cirebon, Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat.
Meski begitu, karena adanya wabah Covid-19, berimbas pada kurang efektifnya pembangunan di sana.
Dan hingga sekarang, lokasi ini masih terbilang sepi dan kurang terawat.
Beberapa bangunan di antaranya telah mengalami kekeroposan di beberapa bagian seperti pintu, dan jendela.
Tentunya hal seperti itu sangat tidak di harapkan apalagi setelah tempat tersebut di tetapkan jadi salah satu kawasan wisata di Kabupaten Cirebon.
Seluruh pihak, dan terutama yang menangani ihwal kepariwisataan mesti segera memperbaiki dan kembali membangun daya tarik tempat tersebut.
Semoga segera kembali pamor.