Saluran irigasi untuk lahan pertanian di empat Desa Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon, mengalami kekeringan meskipun di musim penghujan. Hal itu membuat Kementerian Pertanian RI langsung meninjau lokasi yang dikeluhkan petani seperti di Desa Serang Wetan dan sekitarnya.
Sehingga berdampak sulitnya petani mendapatkan suplai air bagi lahan pertaniannya.
Menyikapi hal tersebut, Kementerian Pertanian RI, melakukan peninjauan di lokasi yang dikeluhkan para petani di Desa Serang Wetan dan sekitarnya. Hal itu lantaran beberapa waktu lalu, petani di desa tersebut mengeluhkan lahannya kering meski tengah memasuki musim hujan.
Koordinator Pengembangan Jaringan Irigasi dan Perkumpulan Petani Pemakai Air Direktorat Irigasi Pertanian, Direktorat Sarana dan Prasarana Pertanian Kementan, Dyah Susilokarti mengatakan, permasalahan sulitnya air bagi lahan pertanian di Desa Serang Wetan bermula dari sumber airnya. Dimana awalnya sumber air tersebut bisa mengalir langsung ke lahan pertanian, namun saat ini tidak bisa.
Baca Juga:Jembatan Kedungmaung Terancam AmbrukDukung Lomba Make Up Glamor Pengantin Modern
Dikarenakan adanya perubahan kebijakan dan perubahan SK, ditambah kewenangan yang berbeda. Untuk itu, Kementan akan mencoba membantu mencarikan solusi, salah satunya kebijakan di pintu air bisa ditinjau ulang, atau juga minta suplai air bisa ditambah sehingga kebutuhan lahan pertanian bisa terpenuhi.
Sementara, melihat dari sumber air yang ada di Desa Cikulak Kidul, Kecamatan Waled, ada dua pintu air. Namun karena ada perubahan kebijakan sehingga pintu air untuk wilayah Desa Cangkuang, Serang Wetan, Serang Kulon, Gembongan Mekar, Kecamatan Babakan ditutup yang akhirnya petani didesa tersebut kesulitan mendapat suplai air bersih.