Irigasi pengairan sawah di Desa Serang Wetan Kecamatan Babakan Kabupaten Cirebon dan desa sekitarnya mengering meskipun di musim hujan. Kondisi tersebut terjadi semenjak adanya pembangunan jalan tol yang diduga menutup saluran air dari hulu. Akibatnya 125 hektar sawah terancam kekeringan.
Ratusan hektar lahan pertanian di Desa Serang Wetan Kecamatan Babakan Kabupaten Cirebon hanya mengandalkan tadah hujan dan hanya tanam 2 kali. Padahal sebelumnya, 125 hektar sawah bisa tanam 3-4 kali dalam setahun sebelum saluran irigasi tertutup.
Kaur ekbang desa serang wetan, karsidi mengatakan, tidak sampainya aliran air di saluran irigasi dari wilayah cikulak maupun ambit, dipengaruhi adanya jalur tol yang menutup saluran irigasi. Padahal sebelum ada jalan tol, pengairan ke areal sawah lancar, sehingga dalam semusim para petani bisa menanam padi antara 3-4 kali.
Baca Juga:BPBD Tinjau Lokasi Longsor Lebak MekarHarga Bunga Melati Naik 600 Persen
Saat ini para petani didesanya hanya bisa tanam padi dalam semusim antara 1-2 kali, itupun terkadang harus dibantu dengan pompa air untuk kebutuhan pengairannya. Sampai saat ini belum ada penanganan untuk mengembalikan kembali irigasi pengairan agar berfungsi seperti semula.
Sementara, dari sekitar 125 hektar lahan pertanian yang ada di desa, 70 hektar ditanami padi, sementara sisanya 5-10 hektar untuk lahan palawija dan 30-50 hektar untuk lahan tanaman tebu. Para petani yang masih menanam padi terbantu dengan adanya sungai pembuangan cisaat yang mereka manfaatkan dengan dibantu pompa air untuk pengairan sawah mereka.