Cuaca Ekstrim Bikin Petani Garam Merugi

0 Komentar

Langkanya garam dan melonjaknya harga garam di pasar diakibatkan cuaca yang tidak kunjung stabil.

Petani garam di Desa Rawa Urip Kecamatan Pengenan Kabupaten Cirebon mengaku mengalami penurunan penghasilan, dalam kuran waktu 2 tahun terakhir. Hal ini disebabkan cuaca yang ekstrik sehingga petani tidak mempunyai stok garam di musim penghujan.

Salah seorang petani garam, Riyadi mengatakan, saat ini para petani garam belum memiki stok karena masih menunggu musim kemarau tiba, yakni bulan Mei. Selanjutnya para petani garam mulai melakukan tahap awal pengolahan , dari produksi sempai masa panen.

Baca Juga:Penyadapan Getah Pinus di Palutungan Diklaim Legal3 Personel Polresta Cirebon Dapat Kenaikan Pangkat Pengabdian

Untuk produksi garam sendiri hanya saat musim kemarau tiba. Masyarakat biasanya bertani garam sekitar bulan 5 sampai dengan 1. Dan selain dari waktu itu, petani garam ada yang menunggu dengan bekerja di bidang laijn atau bisa mengolah balong atau kolam, menjadi budidaya bandeng, udang, atau ikan air payau lainny.

Ia berharap di tahun ini cuaca bisa stabil dan tidak ekstrem, agar produksi garam lebih maksimal dan bisa menghidupi perekonomian petani garam lebih sejahtera.

0 Komentar