RADARCIREBON.TV – Di Kota Tegal, Kelenteng Tek Hay Kiong menjadi kelenteng tertua. Kelenteng ini, merupakan salah satu warisan budaya berwujud bangunan. Usianya kini sudah 263 tahun. Bangunan kelenteng tersebut sudah ada sejak 1760. Kelenteng yang beralamat di Kawasan Pecinan atau Jalan Gurami Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal. Kelenteng ini sudah masuk kedalam salah satu destinasi wisata Tegal.
Bersumber dari situs Tekhaykiong, nama Tek Hay Kiong ini dapat diartikan sebagai “Istana” untuk menghormati Tek Hay Cin Jin (ze Hai Zhen Ren) dan juga merupakan nama baru bagi Cin Jin Bio (Zhen Ren Miao) yang pada waktu itu telah rusak. Cin Jin Bio adalah tempat pemujaan/rumah abu yang di bangun masyarakat tionghoa di Tegal untuk mengenang kebaikan dan rasa persaudaraan Kwee Lak Kwa, dengan membuat papan roh/Sin Ci dari Kwee Lak Kwa. Hal ini dapat di buktikan dengan adanya sepasang papan Lian (syair ) untuk menghormati Tek Hay Cin Jin ( Kwee Lak Kwa ) yang di sumbang Lin Ming De pada tahun 1828.
Pengurus Kelenteng Tek Hay Kiong, Chen Li Wei Dao Chang mengungkapkan. Kelenteng Tek Hay Kiong di perkirakan di bangun pada 1760. Pembangunan kelenteng tersebut untuk menghormati tokoh bernama Kwee Lak Kwa. Kelenteng ini memiliki gamelan pusaka yang menjadi bukti akulturasi dan asimilasi budaya Cina dengan Jawa.
Baca Juga:New Honda Beat 2023, Simak Spesifikasi dan Harganya!Wisata Guci Tegal dan Wahana di 2023
Kelenteng Tek Hay Kiong Cina melakukan restorasi pada tahun 1837. Kapten Tan Koen Hway bersama teman-temannya di Tegal. Membangun pagoda yang di sebut Tek Hay Kiong atau Tek Hay Cin Jin Istana. Tempat tersebut masih aktif dan terletak di Jl. Gurami No.8 yang di gunakan sebagai tempat ibadah untuk masyarakat Tionghoa Cina di Tegal.***