Ekowisata hutan mangrove Caplok Barong Desa Ambulu Kecamatan Losari Kabupaten Cirebon kondisinya terbengkalai. Potensi alam mangrove yang sangat menjanjikan ini perlu mendapat perhatian yang lebih dari pemerintah.
Sempat menjadi salah satu primadona pariwisata di Kabupaten Cirebon, saat ini wisata mangrove Caplok Barong yang berada di Desa Ambulu Kecamatan Losari kondisinya sangat memprihatinkan.
Sejumlah fasilitas yang ada di kawasan mangrove Caplok Barong banyak yang rusak dan tidak terawatt. Bahkan sebagian sudah hancur dimakan usia.
Baca Juga:Pembangunan Pasar Jungjang Diperkirakan Selesai 2024Kondisi Pasar Gaya Kian Memprihatinkan
Kuwu desa ambli mengatakan, pasca terjadinya pendemi covid-19, jumlah kunjungan ke wisata mangrove Caplok Barong mengalami penurunan drastic. Belum lagi kondisi jalan menuju lokasi wisata yang rusak dan belum ada perbaikan dari pemerintah sehingga membuat wisatawan enggan berkunjung.
Terkait banyaknya fasilitas di lokasi wisata mangrove Caplok Barong yang rusak, itu disebabkan usia material yang digunakan memang tidak bertahan lama. Sehinga memang sudah saatnya untuk dilakukan penggantian.
Meski kondisinya saat ini banyak yang rusak, Pemdes Ambulu bertekad untuk tetap mempertahankan wisata mangrove Caplok Barong. Pasalnya, keanekaragaman pohon mangrove yang ada banyak manfaatnya dan menjadi bahan penelitian mahasiswa dari sejumlah kampus di luar Cirebon.
Tidak hanya itu, Pemdes Ambulu juga akan tetap mengupayakan agar hutan mangrove Caplok Barong tetap ada dan terjaga. Untuk Pemdes meminta Pemkab Cirebon untuk bisa turut serta dalam memperbaiki dan menjaga wisata Caplok Barong karena sudah menjadi ikon Kabupaten Cirebon.