RADARCIREBON.TV – Perihal cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, di bulan Februari 2023. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan penegasan tentang himbauan kepada masyarakat untuk berhati-hati. Himbauan tersebut diumumkan pada Minggu, 5 Februari 2023 secara daring.
Dalam conference tersebut, kepala BMKG Dwikora Karnawati menjelaskan bahwa kondisi atmosfer menunjukkan beberapa fenomena yang mendukung pembentukan awan hujan yang lebih intensif dalam beberapa waktu ke depan,di antaranya kondisi aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuator dan gelombang kelvin di beberapa wilayah Indonesia.
Adanya Monsoon Asia yang masih aktif serta bibit siklon tropis, pusat tekanan rendah dan sirkulasi siklonik yang membentuk daerah belokan, pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan dapat memaksimalkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan.
Baca Juga:Jaga Keselamatan Diri, BMKG Beri Tips Menghadapi Cuaca EkstremIndahnya Wisata Tegal Jarong Dengan Pemandangan Waduk Jatigede Sumedang
BMKG juga memprediksi kemunculan tiga bibit siklon tropis sekaligus di sekitar wilayah indonesia. Kondisi ini berpotensi menyebabkan cuaca ekstrem di sejumlah daerah selama sepekan kedepan di bulan Februari 2023. pemerintah daerah mengimbau untuk selalu siaga dan waspada menghadapi cuaca ekstrem berupa hujan yang di sertai angin kencang.
Kedua, Bibit Siklon Tropis 95S yang terpantau berada di Samudra Hindia sebelah selatan Banten. Dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1.004,2 mb. Sistem ini bergerak ke arah barat. Dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam kedepan berada dalam kategori rendah.
Ketiga, Bibit Siklon Tropis 97S yang terpantau berada di Samudra Hindia selatan NTB. Dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1.002,8 mb. Sistem ini bergerak ke arah tenggara. Dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam kedepan berada dalam kategori rendah.